Senada dengan Hetifah, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP, Putra Nababan, juga memberikan apresiasi terhadap rincian alokasi anggaran yang disampaikan oleh Kemendikbud Ristek.
Ia menekankan pentingnya fokus pada kesejahteraan guru dan dosen serta pengembangan sarana dan prasarana perguruan tinggi.
"Kami mendukung penuh alokasi anggaran yang telah disusun oleh Kemendikbud Ristek, terutama yang berhubungan dengan kesejahteraan guru dan dosen, pengembangan pendidikan vokasi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ini adalah langkah penting untuk memperkuat sistem pendidikan kita," kata Putra Nababan.
Tantangan dan Harapan
Meskipun tambahan anggaran Kemendikbud Ristek untuk tahun 2025 telah disetujui, masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi.
Salah satunya adalah memastikan bahwa seluruh program yang telah direncanakan dapat dijalankan dengan efektif dan tepat sasaran.
Pengawasan terhadap implementasi program menjadi kunci untuk memastikan bahwa anggaran yang telah dialokasikan benar-benar memberikan manfaat bagi para guru, dosen, dan tenaga pendidik lainnya.
Selain itu, dengan adanya penurunan anggaran secara keseluruhan, Kemendikbud Ristek perlu lebih selektif dalam mengalokasikan dana untuk program-program yang benar-benar prioritas.
Beberapa program yang mendesak namun belum teralokasi dalam anggaran awal juga perlu diusulkan pada pagu perubahan di masa mendatang.
Harapan besar tertuju pada keberlanjutan program-program yang berorientasi pada kesejahteraan pendidik dan peningkatan kualitas pendidikan.
Dukungan dari pemerintah, DPR, serta masyarakat menjadi faktor penting dalam memastikan bahwa reformasi pendidikan yang diusung oleh Kemendikbud Ristek dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi masa depan pendidikan di Indonesia.
Jadi, tambahan anggaran Kemendikbud Ristek pada tahun 2025 menjadi sinyal positif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan guru dan dosen serta memperkuat sistem pendidikan nasional.
Fokus pada program-program yang berhubungan dengan tunjangan profesi, sertifikasi, dan pendidikan profesi menunjukkan komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Namun, tantangan dalam mengelola anggaran yang menurun dan memastikan program berjalan sesuai rencana tetap menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan dengan baik.