Pada perdagangan Kamis kemarin, harga perak di pasar spot naik 0,7% menjadi 32,06 dolar AS per ons, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak Desember 2012 di angka 32,71 dolar AS.
Kenaikan ini terjadi seiring dengan pemotongan suku bunga berturut-turut dan stimulus ekonomi dari China yang diperkirakan akan berlanjut.
Amelia Xiao Fu, Kepala Pasar Komoditas di BOCI, mengatakan bahwa harga perak diproyeksikan akan terus meningkat dalam beberapa kuartal mendatang.
"Perak akan terus mengalami kenaikan selama beberapa kuartal ke depan karena pemotongan suku bunga berturut-turut, dan stimulus dari China bisa berlanjut untuk beberapa waktu," jelas Fu.
Perak, yang berfungsi baik sebagai aset safe haven maupun komoditas industri, telah mengalami kenaikan harga lebih dari 36% sepanjang tahun 2024.
Kenaikan ini mencerminkan permintaan yang kuat untuk perak baik sebagai aset investasi maupun sebagai bahan utama dalam berbagai aplikasi industri, terutama di sektor energi terbarukan dan teknologi.
Potensi Dampak ke Pasar Investasi Global
Kenaikan harga emas dan perak tidak hanya berdampak pada pasar komoditas, tetapi juga memengaruhi dinamika pasar investasi global.
Di satu sisi, emas dan perak menjadi instrumen yang semakin menarik bagi para investor yang mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi.
Di sisi lain, kenaikan harga logam mulia ini juga bisa mendorong kenaikan harga di sektor lain, seperti energi dan bahan baku industri.
Selain itu, kenaikan harga emas juga memengaruhi nilai tukar mata uang di berbagai negara.
Negara-negara yang memiliki cadangan emas yang besar cenderung mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga ini, karena nilai cadangan mereka meningkat seiring dengan harga emas.
Hal ini terutama berlaku bagi negara-negara seperti Rusia, China, dan India, yang secara aktif meningkatkan cadangan emas mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Kesimpulan: Masa Depan Emas yang Cerah
Secara keseluruhan, tren kenaikan harga emas di tahun 2024 mencerminkan kekuatan fundamental logam mulia ini sebagai instrumen investasi utama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dengan kebijakan moneter yang longgar, permintaan yang kuat dari bank sentral, dan prediksi adanya penurunan suku bunga lebih lanjut, harga emas diperkirakan masih akan terus melonjak dalam beberapa bulan mendatang.