Suspensi empuk yang disematkan pada Kijang Kapsul menjadikannya pilihan ideal sebagai mobil keluarga atau mobil harian yang nyaman.
Namun, di balik semua keunggulannya, Kijang Kapsul juga memiliki beberapa kelemahan.
BACA JUGA:Sanggupkah Mobil Listrik Melintasi Banjir dan Genangan Air?
BACA JUGA:MG Maxus 7, MPV Modern Dengan Desain Menggoda Siap Bersaing di Pasar Otomotif
Salah satu yang sering dikeluhkan adalah konsumsi bahan bakarnya yang tergolong boros, terutama pada varian mesin bensin 1.800 cc.
Penggunaan AC double blower, yang menjadi fitur unggulan pada zamannya, justru menambah beban konsumsi bahan bakar ketika dinyalakan.
Selain itu, meskipun mesin 1RZ-E lebih bertenaga, banyak yang menganggapnya terlalu boros, sehingga kurang diminati oleh konsumen.
Selain masalah konsumsi bahan bakar, Kijang Kapsul juga kerap dikritik karena suara mesinnya yang keras. Ketika mesin dinyalakan, suara bisingnya dapat terdengar hingga ke dalam kabin, mengurangi kenyamanan berkendara.
BACA JUGA:Tampilan Baru, Fitur Canggih: Kia Sonet Facelift Resmi Mengaspal di Indonesia
BACA JUGA:Roof Rack hingga Ban Off-road, Daihatsu Rocky Crossfield Siap Berpetualang di Alam Liar
Hal ini terutama terasa pada varian diesel, yang memang dikenal lebih berisik dibandingkan varian bensin.
Meskipun demikian, bagi banyak orang, suara mesin yang menggelegar ini justru memberikan kesan kekuatan dan ketangguhan, seolah-olah mobil ini siap untuk menghadapi tantangan di segala medan.
Jika dibandingkan dengan mobil-mobil modern saat ini, Kijang Kapsul tentu terasa kurang dalam hal fitur.
Mobil-mobil baru sudah dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih, seperti suspensi yang lebih lembut, sistem pendingin udara otomatis, hingga kursi dengan pengaturan elektrik.
BACA JUGA:Kenyamanan dan Kekuatan Berkelas di Mercedes-Benz EQS 450 4MATIC SUV: Siap Taklukan Jalanan
BACA JUGA:Mazda Astina: Mobil Canggih dan Kencang Mendahului di Zamannya