Dengan meningkatkan TKDN, industri hulu migas tidak hanya menyelamatkan devisa negara tetapi juga memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk berkembang dan bersaing di tingkat global.
Hal ini penting dalam mewujudkan kemandirian energi nasional yang berkelanjutan, di mana Indonesia tidak terlalu bergantung pada pasokan energi dari luar negeri.
Penggunaan komponen lokal juga memberikan dampak positif pada lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Dengan adanya kebijakan TKDN, industri hulu migas secara langsung mendukung pengembangan teknologi lokal dan peningkatan kapasitas tenaga kerja.
Ini sejalan dengan semangat Pancasila yang mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Industri Hulu Migas dan Manfaat Berganda Bagi Indonesia Emas 2045
SKK Migas, sebagai badan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan industri hulu migas, memiliki visi untuk tidak hanya menjadi penggerak utama ekonomi nasional, tetapi juga menciptakan manfaat berganda bagi masyarakat.
Manfaat berganda yang dimaksud meliputi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan UMKM, pemberdayaan tenaga kerja lokal, serta peningkatan kapasitas nasional melalui TKDN.
Dalam jangka panjang, manfaat berganda dari industri hulu migas diharapkan dapat mendorong Indonesia untuk mencapai visinya sebagai negara maju pada tahun 2045, atau yang sering disebut sebagai Indonesia Emas 2045.
SKK Migas percaya bahwa industri hulu migas memiliki peran penting dalam mendukung kemandirian energi nasional, yang pada akhirnya akan memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.
Salah satu tantangan yang dihadapi industri hulu migas saat ini adalah fluktuasi harga energi di pasar internasional.
Namun, melalui peningkatan kapasitas nasional dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, Indonesia dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih baik.
SKK Migas terus bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa industri hulu migas dapat terus memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Dalam mencapai Indonesia Emas 2045, SKK Migas juga berkomitmen untuk mengedepankan prinsip keberlanjutan.
Ini berarti, selain berfokus pada peningkatan produksi energi, industri hulu migas juga harus memperhatikan dampak lingkungan dan sosial dari setiap kegiatan yang dilakukan.
SKK Migas telah berupaya untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca dalam proses produksinya.
Kolaborasi dengan Pemerintah dan Masyarakat
Untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045, SKK Migas menyadari pentingnya kolaborasi dengan pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat.
Hudi menegaskan bahwa pencapaian target jangka panjang hanya dapat diwujudkan melalui kerja sama yang erat antara seluruh pemangku kepentingan.