Flayer ‘Ibu Cukup Menata Rumah’ Bukan dari RDPS, Juru Bicara: RDPS Komitmen Pemilu Damai

Rabu 02-10-2024,22:43 WIB
Reporter : Erika
Editor : Romi

PALEMBANG, PALPOS.ID- Flayer kontroversial bertuliskan "Ibu Cukup Menata Rumah" dengan foto pasangan calon RDPS menimbulkan kehebohan dan kecaman dari berbagai pihak, termasuk para pemerhati gender. Pasalnya, pesan tersebut dinilai mendiskreditkan peran perempuan di masyarakat.

Menanggapi hal ini, juru bicara RDPS, Kurnia Saleh, menegaskan bahwa flayer tersebut bukan berasal dari tim kampanye RDPS. “Kami tidak pernah memproduksi flayer seperti itu.

Sedari awal, fokus RDPS adalah pada program dan gagasan, bukan pada kampanye hitam atau adu domba,” tegas Kurnia.

Ia menambahkan bahwa RDPS berkomitmen pada pemilu yang damai dan menolak segala bentuk kampanye negatif.

BACA JUGA:BPD OKU Ingatkan Warga yang Tinggal di DAS Waspada Banjir

Hingga saat ini, RDPS belum melaporkan insiden tersebut ke pihak berwenang, namun mereka menyerukan kepada lembaga pemilihan untuk melakukan investigasi guna mengungkap siapa di balik penyebaran flayer tersebut.

"Kami ingin semua pihak, terutama yang peduli pada isu gender, untuk melakukan validasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi. Di era digital seperti sekarang, penyebaran berita hoaks atau propaganda bisa terjadi dengan sangat cepat,” kata Kurnia.

Terkait tudingan bahwa RDPS merendahkan perempuan, Kurnia menegaskan bahwa hal itu tidak benar. “Ratu Dewa sangat menghormati ibunya dan perempuan secara umum.

Tidak ada satu pun pernyataan atau tindakan dari RDPS yang merendahkan kaum perempuan, baik dalam kampanye maupun di kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

BACA JUGA:Bantuan Pangan Tahap II Hanya 3 Bulan

RDPS pun mengajak pasangan calon lain untuk bersaing secara sehat dan fokus pada gagasan serta program.

Mereka menegaskan bahwa RDPS tetap konsisten dalam sosialisasi program, berinteraksi langsung dengan masyarakat, dan tidak pernah melakukan serangan personal terhadap lawan politik.

"Semangat kami adalah seperti RA Kartini, yang telah memperjuangkan emansipasi dan martabat perempuan. Kami sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut," tutup Kurnia.

Kategori :