Langkah ini sejalan dengan upaya Mitsubishi untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan dan immersif bagi penumpangnya.
Dibalik kap mesin, Mitsubishi Outlander PHEV 2025 tetap mengandalkan mesin 2.400 cc 4B12 yang sudah dikenal handal.
Namun, Mitsubishi telah melakukan beberapa peningkatan pada sistem penggerak listriknya. SUV ini kini dilengkapi dengan dua motor listrik yang terletak di bagian depan dan belakang, menghasilkan tenaga gabungan sebesar 306 PS.
BACA JUGA:Chevrolet Trooper: SUV Tangguh Era 80-an yang Senyaman Sedan, Setangguh Truk
BACA JUGA:Kenangan Nissan Patrol Dari Mobil Penyuluh Keluarga Berencana yang Kini Diburu Oleh Kolektor
Dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 7,9 detik, Outlander PHEV mampu bersaing dengan SUV sekelasnya, baik dari segi tenaga maupun efisiensi.
Salah satu peningkatan yang paling signifikan adalah pada kapasitas baterai. Outlander 2025 kini menggunakan baterai berkapasitas 22,7 kWh, meningkat dari sebelumnya 20 kWh.
Dengan peningkatan ini, Outlander PHEV dapat menempuh jarak hingga 86 km hanya dengan tenaga listrik, menjadikannya pilihan ideal untuk penggunaan harian di perkotaan tanpa harus khawatir mengisi ulang bahan bakar.
Ini adalah jarak yang cukup untuk sebagian besar perjalanan harian, yang berarti pengemudi bisa lebih mengandalkan mode listrik untuk aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA:Mewah dan Efisien, Toyota Innova Zenix Hadirkan Kenyamanan Maksimal untuk Keluarga
BACA JUGA:BJ-40 Made in Indonesia: BAIC Berambisi Jadikan Indonesia Pusat Produksi ASEAN
Menariknya, Mitsubishi Outlander PHEV 2025 tetap dilengkapi dengan dua opsi plug untuk pengisian daya, yaitu Type 2 yang merupakan standar global dan CHAdeMO yang lebih umum di Jepang.
Ini adalah fitur penting yang memberikan fleksibilitas bagi pengemudi dalam memilih metode pengisian daya, baik itu di rumah, stasiun pengisian umum, atau bahkan saat bepergian ke luar negeri.
Dengan adanya dua standar pengisian ini, Outlander menawarkan kemudahan bagi konsumen di berbagai pasar. CHAdeMO, meskipun lebih umum di Jepang, masih digunakan di beberapa stasiun pengisian cepat di beberapa negara, sementara Type 2 sudah menjadi standar di banyak negara Eropa dan Amerika.
Kemudahan ini menambah nilai lebih pada Outlander PHEV sebagai SUV hybrid yang siap memenuhi kebutuhan mobilitas global.
BACA JUGA:Kenapa Toyota Kijang Kapsul Masih Diminati Setelah 20 Tahun?