Ia juga menambahkan bahwa Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara-negara kecil yang hanya membutuhkan sedikit menteri untuk menjalankan pemerintahan.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Menyindir PDIP yang Merasa Ditinggalkan Partai Lain:
“Kita ini negara demokrasi besar, berbeda dengan negara otoriter yang bisa dijalankan dengan 20-24 menteri saja.”
Prabowo bahkan membandingkan Indonesia dengan Timor Leste, sebuah negara kecil dengan populasi sekitar 1,3 juta penduduk yang memiliki 28 menteri.
Hal ini menegaskan bahwa Indonesia, dengan populasi yang jauh lebih besar dan wilayah yang luas, memerlukan struktur pemerintahan yang lebih kompleks untuk melayani masyarakat dengan baik.
Nomenklatur dan Calon Menteri Disusun
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, juga memberikan bocoran menarik tentang susunan kabinet Prabowo-Gibran.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Targetkan Kapitalisasi Pasar Modal Rp22.000 Triliun pada 2027: Melampaui Roadmap OJK
BACA JUGA:Rencana Kenaikan Gaji PNS 2025: Menanti Keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
Muzani mengungkapkan bahwa nomenklatur kementerian serta beberapa calon menteri sudah mulai dibahas dan dipersiapkan.
“Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil,” ujar Muzani di Gedung Parlemen, Jakarta.
Namun, ia dengan candaan menegaskan bahwa dirinya tidak termasuk dalam daftar calon menteri tersebut.
Prabowo diprediksi akan mengumumkan susunan kabinetnya sehari setelah pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024.
BACA JUGA:Hj Lucianty dan Syaparuddin dapat Restu dari Prabowo Subianto Maju di Pilkada Muba 2024
Menurut Muzani, ada beberapa nama dari kabinet Presiden Jokowi yang masih dipertimbangkan untuk dipertahankan.