Pilkada OKI 2024: Irawansyah Serahkan KTA Hanura, Pilihan Ksatria dan Hindari Cap Pengkhianat

Senin 14-10-2024,13:56 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Keputusan Irawansyah tampaknya tidak akan berhenti di dirinya sendiri. 

Dalam wawancara dengan awak media, ia mengungkapkan bahwa sejumlah kader Hanura OKI lainnya telah menghubungi dirinya, menyatakan niat untuk mengikuti jejaknya dengan mundur dari partai. 

Bahkan beberapa pengurus inti dikabarkan akan segera menyerahkan surat pengunduran diri mereka.

"Sudah ada beberapa pengurus yang mengontak saya. Beberapa kader inti lainnya akan menyusul mengundurkan diri, termasuk Wakil Ketua DPC Hanura OKI, Eko Saputra, dan Ketua PAC Hanura SP Padang, Novis," ungkap Irawansyah.

Pengunduran diri secara beruntun dari beberapa kader penting Hanura di OKI tentu memberikan dampak signifikan bagi partai.

Pasalnya, Irawansyah dan sejumlah kader yang dikabarkan akan mundur adalah tokoh-tokoh yang telah berkontribusi besar dalam membesarkan partai di wilayah tersebut.

Meski demikian, Irawansyah menegaskan bahwa keputusannya ini bukan langkah emosional, melainkan sebuah pilihan yang dilandasi oleh prinsip dan komitmen terhadap pilihan politik pribadinya. 

"Saya memulai dengan kata Bismillah, Insya Allah akan berakhir dengan Alhamdulillah," ucapnya dengan penuh keyakinan.

Dampak pada Hanura di Pilkada OKI 2024

Keputusan Irawansyah untuk mundur dari Hanura pada saat yang krusial ini tentu menimbulkan spekulasi mengenai pengaruhnya terhadap kontestasi Pilkada OKI 2024. 

Sebagai salah satu tokoh yang memiliki basis massa di OKI, langkah politik Irawansyah bisa mempengaruhi dukungan massa di Pilkada mendatang. 

Terlebih lagi, dengan kabar adanya kader-kader lain yang juga akan mundur dan mendukung pasangan Muchendi-Supriyanto (MURI), Hanura harus segera merespons situasi ini dengan cermat.

Di satu sisi, Hanura menghadapi tantangan untuk menjaga soliditas internal di tengah potensi gelombang pengunduran diri.

Di sisi lain, pasangan calon Dja’far Shodiq-Abdiyanto (JADI) yang diusung oleh partai harus mempertimbangkan dampak politik dari mundurnya Irawansyah dan potensi berpindahnya dukungan massa kepada pasangan MURI.

Refleksi atas Etika Politik di Indonesia

Kasus pengunduran diri Irawansyah ini juga menjadi cerminan dari dinamika politik yang kompleks di Indonesia. 

Sikapnya untuk mundur daripada melawan keputusan partai mencerminkan komitmen terhadap etika politik yang jarang ditemui di tengah realitas politik pragmatis. 

Langkah ini menunjukkan bahwa perbedaan dukungan politik tidak selalu harus berujung pada konflik, tetapi bisa diselesaikan dengan jalan yang terhormat.

Kategori :