Dengan fondasi kuat ini, Hayes mulai melakukan modifikasi besar-besaran, dimulai dari jantung kendaraannya, yaitu mesin.
Mesin bensin standar KLR 650 diganti dengan mesin diesel yang dirancang khusus oleh Hayes.
Ini bukan pekerjaan mudah, karena mesin diesel memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari mesin bensin.
Mesin diesel umumnya lebih berat, memiliki torsi yang lebih besar namun akselerasi yang lebih lambat, dan lebih rumit dalam hal perawatan.
Namun, Hayes berhasil menyesuaikan semua ini untuk menciptakan motor diesel yang cocok untuk kebutuhan militer.
Tidak hanya berhenti pada mesin, Hayes juga melakukan berbagai peningkatan lainnya pada KLR 650.
Mereka mengganti baterai standar dengan baterai AGM yang lebih tahan lama, menambahkan suspensi Progresif untuk meningkatkan kemampuan motor di medan off-road yang berat, serta memasang tangki bahan bakar berkapasitas enam galon dari Acerbis untuk memastikan daya jangkau yang lebih jauh.
Pijakan kaki diperlebar untuk kenyamanan pengendara, dan pelat selip ditambahkan untuk melindungi bagian bawah motor dari benturan saat melewati medan terjal.
Setelah melalui berbagai uji coba dan penyesuaian, hasil akhir dari proyek ambisius ini adalah M1030M1, sebuah sepeda motor diesel yang dirancang khusus untuk kebutuhan militer.
BACA JUGA:Honda CB100: Ikon Sepeda Motor Klasik yang Tak Lekang oleh Waktu
Motor ini tidak hanya mampu beroperasi dengan bahan bakar JP-8, tetapi juga terbukti tangguh di berbagai medan ekstrem.
Tak lama setelah diluncurkan, M1030M1 segera diadopsi oleh pasukan Marinir AS dan beberapa sekutu NATO.
Dengan kemampuannya yang unik, M1030M1 menjadi kendaraan andalan untuk misi-misi di medan yang sulit dijangkau oleh kendaraan konvensional.