Salah satunya adalah Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan era Jokowi, yang dipastikan akan tetap memegang jabatan di kabinet baru.
Penunjukan Sri Mulyani ini menunjukkan keseriusan Prabowo dalam menangani sektor ekonomi dan keuangan, yang masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia.
Budi Gunadi Sadikin, yang telah berhasil memimpin Kementerian Kesehatan selama masa pandemi, juga dipertahankan untuk melanjutkan tugasnya.
Pengalaman Budi dalam menangani krisis kesehatan publik akan menjadi modal besar dalam menangani tantangan kesehatan di masa depan, terutama terkait pemulihan pasca-pandemi.
Di sektor ekonomi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga kembali dipanggil, yang memperlihatkan Prabowo menginginkan adanya keberlanjutan dalam kebijakan ekonomi yang telah berjalan baik selama masa pemerintahan Jokowi.
Airlangga dikenal sebagai arsitek kebijakan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19, dan mempertahankannya menjadi sinyal positif bagi stabilitas ekonomi.
Isu Keterwakilan Perempuan dalam Kabinet
Pemilihan menteri oleh Prabowo juga memperlihatkan upaya untuk lebih melibatkan perempuan dalam jajaran kabinet.
Salah satu sosok yang mencuat adalah Arifatul Choiri Fauzi, seorang aktivis yang dikenal dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia.
Kehadiran Arifatul diharapkan dapat memperkuat keterwakilan perempuan dalam kabinet dan membawa isu-isu gender lebih ke depan.
Veronica Tan juga menjadi sorotan dalam daftar calon menteri. Meskipun tidak berpengalaman di pemerintahan, ia dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap isu perempuan dan anak, terutama setelah aktif di berbagai kegiatan sosial setelah perceraiannya dengan Ahok.
Sosok Veronica Tan di kabinet Prabowo-Gibran diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pemberdayaan perempuan.
Masa Depan Kabinet Prabowo-Gibran
Proses penyusunan kabinet Prabowo-Gibran masih terus berjalan, dan nama-nama yang disebutkan hingga saat ini hanyalah sebagian dari keseluruhan komposisi yang akan diumumkan resmi.
Namun, dari daftar nama yang sudah muncul, tampak bahwa Prabowo ingin menghadirkan kabinet yang tidak hanya kuat secara politik, tetapi juga inovatif, inklusif, dan mewakili semua elemen masyarakat.
Pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan menghadapi tantangan yang besar.
Salah satu tugas utamanya adalah mengatasi dampak ekonomi global yang tidak menentu, menyelesaikan masalah ketimpangan sosial, serta mempersiapkan Indonesia menyongsong era revolusi industri 4.0.
Kombinasi antara pengalaman para menteri lama dan visi segar dari wajah-wajah baru diharapkan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.