Spatbor yang menonjol dan kotak belakang eksternal yang berfungsi sebagai unit penyimpanan tambahan juga turut memberikan kesan maskulin pada SUV ini.
Selain itu, terdapat beberapa fitur menarik lainnya seperti gagang pintu tersembunyi yang dapat menyala, rak bagasi atap, serta tangga samping yang memberikan kenyamanan dan akses mudah untuk memasang barang di atap.
Velg kendaraan ini pun didesain khusus dengan model berbentuk pedal, tersedia dalam dua pilihan ukuran, yakni 19 inci dan 21 inci.
Semua elemen ini memberikan tampilan yang modern sekaligus tangguh, cocok bagi konsumen muda yang mencari kendaraan dengan kesan futuristik dan siap menghadapi berbagai kondisi jalan.
Beralih ke bagian dalam, iCar V23 memiliki desain interior yang menarik dengan elemen geometris, seperti stopkontak AC berbentuk persegi panjang dan kenop putar di bawah layar kontrol tengah.
BACA JUGA:Lamborghini Urus SE: Super SUV Plug-in Hybrid Pertama dengan Performa Adrenalin Tinggi
BACA JUGA:Menggoda! Subaru BRZ Facelift Hadir dengan Performa Lebih Garang dan Teknologi Canggih
Interiornya mengombinasikan dua warna yang memberikan kesan dinamis sekaligus elegan.
Di samping itu, kendaraan ini juga dilengkapi dengan chip Qualcomm Snapdragon 8155 serta sistem bantuan berkendara canggih L2+, yang memungkinkan pengemudi merasakan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman.
Meski konfigurasi interior terperinci belum diungkapkan, fitur-fitur yang telah disebutkan cukup memberi gambaran tentang konsep futuristik dan modern dari iCar V23.
Teknologi yang disematkan pada SUV ini mencerminkan upaya Chery dan Zhimi dalam memberikan kenyamanan serta keamanan optimal bagi pengemudi, sesuatu yang semakin dicari oleh konsumen masa kini.
Kolaborasi antara Chery dan Zhimi dalam menghadirkan iCar V23 menjadi bukti nyata bagaimana perusahaan-perusahaan teknologi dan otomotif dapat bekerja sama menciptakan solusi transportasi yang lebih hijau.
Dengan meningkatnya permintaan terhadap kendaraan listrik, kolaborasi ini tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon tetapi juga membuka peluang bagi perkembangan teknologi otomotif di masa depan.
Model kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada perkembangan produk, namun juga memperlihatkan bagaimana dua perusahaan besar dengan spesialisasi berbeda dapat menyatukan keahlian mereka untuk menciptakan produk yang inovatif.