PALPOS.ID-Mazda telah meluncurkan model baru mereka, EZ-6, di pasar otomotif China setelah pengenalan perdana pada April lalu.
Kendaraan ini diposisikan sebagai mobil yang lebih premium di atas Mazda3 dan menggantikan Mazda6 yang populer di berbagai pasar internasional.
Sebagai mobil dengan opsi penggerak Extended Range Electric Vehicle (EREV) dan Full Electric Vehicle (EV), Mazda EZ-6 hadir dengan harga yang kompetitif, yakni sekitar Rp 309 juta hingga Rp 376 juta untuk versi EREV dan Rp 353 juta hingga Rp 398 juta untuk varian EV penuh.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Mazda untuk bersaing dalam segmen mobil listrik, terutama di pasar Asia yang semakin berkembang.
BACA JUGA:Chery J6: SUV Listrik Tangguh dengan Desain Off-Road Siap Melibas Jalanan Indonesia!
BACA JUGA:Kolaborasi Chery dan Zhimi Hadirkan iCar V23, SUV Futuristik untuk Medan Off-Road
Dikembangkan melalui kolaborasi antara Mazda dan Changan, sebuah perusahaan otomotif besar di China, Mazda EZ-6 menggunakan platform EV/EREV yang sama dengan model Changan Deepal L07.
Hal ini membuat Mazda EZ-6 berbagi banyak fitur dan teknologi dengan “saudaranya” tersebut, meski Mazda telah memberikan sentuhan khas pada desain eksterior dan interior untuk mempertahankan ciri khas merek mereka.
Mazda memang terkenal dengan desain KODO, yang mengusung filosofi "Soul of Motion" dan memberikan karakter dinamis dan elegan pada setiap mobil yang diproduksi.
Dari segi dimensi, Mazda EZ-6 memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan Mazda6.
Dengan panjang mencapai 4.921 mm, lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.485 mm, mobil ini menghadirkan kesan yang lebih lapang dan kokoh.
Berbeda dari Mazda6 yang mengusung desain sedan klasik, Mazda EZ-6 hadir sebagai liftback yang menambah kepraktisan dengan bagasi yang dapat dibuka secara elektrik.
Hal ini memberikan kemudahan lebih bagi penggunanya, terutama untuk kebutuhan harian maupun perjalanan jarak jauh.
Meski berbagi platform dengan Changan, Mazda EZ-6 tetap mempertahankan identitas visual Mazda yang khas.