PRABUMULIH, PALPOS.ID - Dunia pendidikan di Kota Prabumulih kembali menjadi sorotan publik setelah beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengaku dikeluarkan dari kelas oleh seorang guru.
Video berdurasi 1 menit 20 detik tersebut menjadi viral di media sosial, memicu reaksi beragam dari masyarakat, serta permintaan tindakan dari pemerintah setempat terhadap oknum guru yang dinilai tidak berperikemanusiaan.
Dalam video tersebut, seorang pria tampak meminta bantuan dari Kepala Dinas Pendidikan Prabumulih untuk menindak tegas oknum guru dan kepala sekolah di salah satu SMP Negeri, yakni SMPN 7 Prabumulih.
BACA JUGA:Pilgub Sumsel 2024: Herman Deru dan Kaesang Nikmati Kuliner Legendaris Palembang
BACA JUGA:Temukan Kejanggalan, Advokat di Prabumulih Desak Polisi Ungkap Dugaan Pembakaran Mobilnya
Ia menyebutkan bahwa seorang siswi dikeluarkan dari kelas karena tidak membawa buku Bahasa Inggris.
"Tolong ditindaklanjuti, Bapak Kepala Dinas, Bapak Wali Kota. Oknum guru yang tidak ada perikemanusiaan ini harus diberi sanksi," ujar pria tersebut dengan nada penuh harap.
Lebih lanjut, pria dalam video itu menjelaskan bahwa oknum guru juga meminta siswa lain untuk menyoraki siswi yang dikeluarkan.
BACA JUGA:Meningkatkan Peluang Kerja: PT PDSI Gelar Pelatihan Pengelasan dan Pemasaran untuk Pemuda Prabumulih
BACA JUGA:Modus Penipuan Kloning Akun: Nama Calon Wakil Walikota Prabumulih Dicatut di Media Sosial
"Ini sangat memalukan dan tidak etis. Kami berharap ada perhatian dari pihak berwenang," tambahnya.
Video ini pun segera menyebar di media sosial, menarik perhatian masyarakat dan memicu diskusi tentang etika dalam pendidikan.
Dalam menanggapi viralnya video tersebut, pihak SMPN 7 Prabumulih memberikan klarifikasi.
BACA JUGA:Peralihan Musim, Dinas Pertanian Prabumulih Imbau Peternak Unggas Waspada Flu Burung
BACA JUGA:Inspektorat Prabumulih Luncurkan Aplikasi SILOLI, Inovasi Pengawasan Digital untuk Pelayanan Publik