Dunia Pendidikan Prabumulih Geger, Siswi SMP Mengaku Dikeluarkan dari Kelas Karena Tidak Bawa Kamus

Kamis 07-11-2024,21:06 WIB
Reporter : Prabu
Editor : Dahlia

Kepala Sekolah, Budi Santoso SPd, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima panggilan dari PJ Wali Kota dan Sekretaris Daerah untuk memberikan penjelasan mengenai insiden ini.

"Baru saja saya pulang dari pertemuan dengan pihak terkait. Kami diminta untuk memberikan klarifikasi mengenai kejadian ini," ungkap Budi Santoso kepada wartawan pada 7 November 2024.

Budi menjelaskan bahwa situasi yang terjadi di kelas tidak sepenuhnya seperti yang digambarkan dalam video. Menurutnya, sebelum proses pembelajaran dimulai, ada kesepakatan antara guru dan siswa untuk membawa kamus Bahasa Inggris setiap kali pelajaran berlangsung. 

"Siswi yang ada dalam video tersebut memang tidak membawa kamus, dan sebagai konsekuensinya, dia harus duduk di depan kelas. Namun, bukan berarti dia dikeluarkan dari kelas," tegasnya.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa bukan hanya siswi tersebut yang tidak membawa kamus. Terdapat beberapa siswa lain yang juga mengalami hal serupa, namun mereka tetap berada di kelas dan belajar di depan. 

"Kejadiannya adalah, siswa yang bersangkutan mungkin merasa tidak nyaman dan beranjak dari tempatnya. Kami tidak pernah mengusir siswa, kami hanya menerapkan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya," tambahnya.

Budi juga menekankan bahwa siswa di kelas 7 masih dalam tahap transisi dari pendidikan dasar ke pendidikan menengah. "Mereka baru saja tamat dari SD, dan mungkin masih merasa canggung dengan situasi semacam ini. Kami tidak membela diri, tetapi kami ingin menjelaskan kejadian yang sebenarnya," papar Budi.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Prabumulih, Ridwan SPd melalui Sekretaris Dinas Pendidikan, Pedro mengatakan pihaknya telah mengklarifikasi video viral tersebut dengan mendatangi sekolah. Berdasarkan hasil klarifikasi tersebut, membenarkan ada siswa yang tidak membawa kamus. 

Namun Pedro membantah jika siswa tersebut disuruh pulang. Menurut Pedro siswa tersebut sama beberapa siswa lainnya yang tidak membawa kamus disuruh duduk di depan.

“Tidak ada itu, apalagi disoraki,” ungkap Pedro.

Lebih lanjut Pedro menuturkan, terkait persoalan itu pihaknya telah memberikan teguran dan peringatan kepada guru-guru. “Tadi sudah kita ambil tindakan pembinaan secara umum, tadi guru guru dan pegawai sudah kita kumpulkan,” ucapnya. 

Ketika ditanya apakah ada sanksi yang diberikan terkait persoalan itu, Pedro menuturkan belum ada sanksi yang diberikan.

“Untuk sanksi kedepannya, seperti tadi anak-anak tadi dicarikan dulu solusinya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kejadian di SMPN 7 Prabumulih ini menyoroti pentingnya perhatian dan tindakan dari semua pihak dalam dunia pendidikan.

Masyarakat berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan secepatnya, serta menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk menciptakan suasana belajar yang lebih baik. 

Dengan adanya klarifikasi dari pihak sekolah dan tindak lanjut dari pemerintah, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan.

Kategori :