PALPOS.ID - Ini Dampaknya Bagi Tubuh Jika Seseorang Minum Teh Tawar Setiap Hari.
Banyak orang yang memilih minum teh tawar, baik demi kesehatan maupun dalam program diet.
Peminat teh tawar ini mencakup penderita diabetes yang menghindari gula, serta mereka yang sadar akan kesehatan dan ingin menghindari konsumsi gula berlebih.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013, asupan gula harian yang dianjurkan adalah sekitar 50 gram per orang atau setara 4 sendok makan.
BACA JUGA:Teh Asal Sumsel: Menembus Pasar Internasional dengan Standar Ketat dari Balai Karantina
BACA JUGA:Kesegaran Es Teh Leci: Resep untuk Saat Ada Tamu Keluarga di Rumah
Terlebih lagi, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari diabetes hingga obesitas. Teh tawar menjadi alternatif sehat karena tidak mengandung gula tambahan.
Lalu, apa yang akan terjadi pada tubuh jika kita rutin minum teh tawar setiap hari? Ternyata, banyak manfaat yang bisa diperoleh, mulai dari peningkatan kesehatan jantung hingga perlindungan terhadap beberapa penyakit kronis.
Namun, seperti halnya konsumsi berlebih dari makanan atau minuman lain, teh tawar juga bisa menimbulkan efek samping jika dikonsumsi terlalu sering atau dalam waktu yang tidak tepat.
Berikut adalah dampak positif dan negatif dari minum teh tawar setiap hari.
BACA JUGA:Makam Puyang Darah Puteh, Sejarah Berkembangnya Agama Islam di Desa Burai Ogan
BACA JUGA:Atasi Infeksi Bakteri Mikroba dan Virus Dengan Teh Bawang Dayak
Manfaat Minum Teh Tawar Setiap Hari
Menjaga Kadar Gula Darah Stabil
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau yang mengandung antioksidan kuat, seperti epigallocatechin gallate (EGCG), dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Kandungan antioksidan pada teh membantu melindungi sel pankreas dari kerusakan dan mengurangi peradangan, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau yang memiliki risiko tinggi terkena diabetes.
Menurunkan Risiko Penyakit Neurodegeneratif
Mengonsumsi teh secara rutin dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan demensia.