PRABUMULIH, PALPOS.ID - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Prabumulih, AKBP Pauzia SP MSi, mengungkapkan keprihatinannya mengenai peredaran narkoba yang semakin meresahkan di kota tersebut.
Dalam sebuah acara informasi edukatif talkshow yang diikuti puluhan jurnalis kota Prabumulih yang diadakan di Bang Ali Cafe & Resto pada Selasa, 26 November 2024,
Pauzia menegaskan bahwa narkoba lebih berbahaya daripada korupsi dan terorisme.
Pauzia menjelaskan bahwa dampak penggunaan narkoba tidak hanya merugikan individu dari segi ekonomi, tetapi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan gangguan kejiwaan yang serius.
BACA JUGA:H-1 Pencoblosan Pilkada 2024, KPU Kota Prabumulih Distribusikan Logistik dan Musnahkan Surat Suara
"Pengguna narkoba tidak hanya berisiko menjadi miskin, tetapi juga dapat mengalami gangguan jiwa," ujarnya.
Menurutnya, bahaya tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan dampak yang ditimbulkan oleh korupsi dan terorisme.
Oleh karena itu, Pauzia mengajak seluruh masyarakat Prabumulih untuk bersatu dalam memerangi narkoba. "Kita harus bersama-sama melawan bahaya narkoba ini," tegasnya.
Pauzia memaparkan data yang menunjukkan bahwa peredaran narkoba di Kota Prabumulih sudah cukup mengkhawatirkan.
BACA JUGA:Kapolres Prabumulih Pimpin Patroli Skala Besar, Pastikan Kesiapan Logistik dan Keamanan
BACA JUGA:Pengamanan Pemilu 2024, Polres Prabumulih Gelar Apel Pergeseran Pasukan
Sepanjang tahun 2024, BNN Kota Prabumulih telah melakukan rehabilitasi terhadap 60 orang pengguna narkoba.
Ironisnya lagi sambung pauzia, data dari Rutan Prabumulih menunjukkan bahwa hampir 60 persen warga binaan adalah kasus pengguna narkoba.
"Dari 60 orang yang kami rehabilitasi, banyak di antaranya adalah warga tidak mampu," ungkap Pauzia.