Salah satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah maraknya penggunaan narkoba di kalangan anak-anak. Pauzia mencatat bahwa kasus anak-anak yang terlibat dengan narkoba semakin meningkat.
BACA JUGA:Menjelang Masa Tenang, Bawaslu Prabumulih Gelar Apel Siaga
BACA JUGA:Polres Prabumulih Intensifkan Patroli Menjelang Masa Tenang Pilkada 2024
"Kami pernah menemukan kasus anak SMP yang sudah terkontaminasi narkoba, dan ini sangat memprihatinkan," ucapnya.
Pauzia menekankan pentingnya perhatian dari orang tua dan masyarakat untuk menjaga anak-anak dari pengaruh buruk narkoba.
"Pendidikan dan sosialisasi mengenai bahaya narkoba harus dimulai dari keluarga dan lingkungan sekitar," tambahnya.
Dalam upaya memerangi narkoba, BNN juga mengajak wartawan untuk berperan aktif dalam menyebarkan informasi terkait bahaya narkoba.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesadaran Gen Z Pentingnya Partisipasi Proses Demokrasi, KPU Prabumulih Gelar Sosialisasi
"Kami mengajak rekan-rekan wartawan untuk ikut mensosialisasikan bahaya narkoba melalui pemberitaan. Harapannya, masyarakat menjadi lebih sadar akan risiko yang ditimbulkan," ujar Pauzia.
Pemberitaan yang tepat dan informatif dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya narkoba.
"Dengan informasi yang benar, kita bisa mengedukasi masyarakat untuk menjauhi narkoba," tambahnya.
Lebih lanjut, Pauzia juga menekankan pentingnya koordinasi antara BNN, pemerintah kota Prabumulih, dan DPRD. Ia berharap agar ada penganggaran dana khusus untuk rehabilitasi pengguna narkoba.
BACA JUGA:Pencegahan Penyalahgunaan Anggaran, Bawaslu Prabumulih Jalin Kerjasama dengan Kejaksaan Negeri
"Saat ini, kami hanya memiliki anggaran untuk 15 orang, padahal yang membutuhkan rehabilitasi sudah mencapai 60 orang," ungkapnya.