“Kegiatan Mantapreneur Naik Kelas ini ditujukan untuk nasabah Bank Mandiri Taspen yang ingin memiliki usaha sendiri, yang ingin lebih produktif, serta yang kami nilai memiliki potensi menjadi influencer dan duta bagi Bank Mandiri Taspen,” jelas Maswar dalam sesi pembukaan acara.
Menurut Maswar, banyak pensiunan sebenarnya telah memiliki minat menjadi wirausahawan sejak masih aktif bekerja.
Namun, karena keterbatasan waktu saat itu, keinginan tersebut baru bisa diwujudkan setelah memasuki masa pensiun.
“Para pensiunan ini kami anggap naik kelas apabila mereka tidak hanya menjadi nasabah yang memanfaatkan kredit konsumtif, tetapi juga berhasil menjadi pengusaha yang produktif,” tambahnya.
BACA JUGA:PT Taspen Buka Lowongan Kerja, Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya
Maswar menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sekitar 5 juta pensiunan ASN dan TNI/Polri. Potensi ini menjadi peluang besar untuk mendorong mereka agar tetap produktif di usia lanjut.
“Kami ingin para pensiunan ini tetap produktif di hari tua mereka. Oleh karena itu, Bank Mandiri Taspen menyediakan pelatihan gratis atau boot camp seperti yang kami adakan di Bandung saat ini,” ujar Maswar.
Ia menyebutkan bahwa program ini dirancang untuk memberikan pembekalan keterampilan, pengetahuan bisnis, dan motivasi kepada para pensiunan agar dapat memulai atau mengembangkan usaha mereka.
Maswar juga menambahkan bahwa lebih dari 20% pensiunan memiliki minat untuk berwirausaha setelah pensiun.
Bank Mandiri Taspen terus mendorong pembiayaan produktif untuk mendukung mereka, bukan hanya mengutamakan pembiayaan konsumtif semata.
BACA JUGA:Logam Mulia hingga Smartphone: Hadiah Tahap Pertama Program Apresiasi Bank Mandiri Taspen
Hingga saat ini, Bank Mandiri Taspen telah menyalurkan lebih dari Rp43 triliun untuk pembiayaan produktif. “Kami optimis dapat menutup tahun ini dengan total pembiayaan sekitar Rp10,5 triliun,” ungkap Maswar.
Acara Mantapreneur Naik Kelas di Bandung ini dihadiri oleh ratusan pensiunan yang bersemangat untuk mengikuti berbagai sesi pelatihan dan diskusi.
Materi yang diberikan mencakup pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, inovasi produk, hingga motivasi untuk tetap produktif di usia lanjut.