Muncul Spanduk PDIP Partai Ilegal: Siapa Dalang di Balik Aksi Kontroversial Ini?

Senin 09-12-2024,15:08 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Menurut Hasto, prinsip politik Jokowi dinilai tidak lagi sejalan dengan visi dan misi PDIP.

BACA JUGA:Tanpa Partisipasi PKB dan PDIP, AKD DPRD OKI Telah Terbentuk, Inilah Alasanya!

BACA JUGA:PTUN Jakarta Tolak Gugatan PDIP Terkait Pencalonan Gibran sebagai Wakil Presiden

"Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," ujar Hasto dalam pertemuan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

Hasto menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas dinamika yang terjadi. 

Ia juga menyinggung pelanggaran kode etik Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewarnai pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden. 

Peristiwa ini menjadi titik penegasan bahwa politik bisa memengaruhi sikap dan prinsip seseorang.

BACA JUGA:PDIP Dapat Jatah Empat Kursi Ketua di 20 AKD DPR RI: Ini Penjelasan Lengkapnya

BACA JUGA:Ahmad Muzani Tegaskan Tak Ada Kader PDIP di Kabinet Prabowo-Gibran

Spekulasi di Balik Spanduk Kontroversial

Kemunculan spanduk ini memunculkan berbagai spekulasi. Sebagian pihak menilai aksi ini merupakan respons atas keputusan PDIP memutus hubungan dengan Jokowi, sementara lainnya mengaitkan dengan dinamika politik menjelang Pemilu 2024.

Tanggapan publik beragam, mulai dari yang mengecam aksi pemasangan spanduk hingga yang menganggapnya sebagai dinamika wajar dalam politik. 

Beberapa pengamat politik menyebut tindakan ini sebagai upaya untuk memperkeruh suasana di tengah persaingan partai-partai besar.

Deddy Sitorus menganggap peristiwa ini hanya ulah orang-orang yang ingin mencari perhatian atau bahkan jabatan. 

BACA JUGA:PDIP Terbelah Tiga Sikap di Pemerintahan Prabowo-Gibran: Bambang Pacul Tegaskan Belum Ada Keputusan Resmi

BACA JUGA:DPRD Kota Prabumulih Bentuk 5 Fraksi Periode 2024-2029, Fraksi PDIP Paling ‘Gendut’

"Menurut saya spanduk-spanduk itu cuma ulah orang-orang yang cari makan, cari muka, atau cari jabatan saja," tutupnya.

Kategori :