LNG Hub dirancang untuk menjadi pusat distribusi LNG yang dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil dan belum terhubung dengan jaringan pipa gas.
Dengan demikian, LNG dapat menjadi alternatif yang efektif untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
PGN juga memperkirakan adanya peningkatan permintaan gas bumi domestik sekitar 3% per tahun hingga 2034.
Kenaikan ini diperkirakan akan didorong oleh sektor kelistrikan, smelter, dan kilang. Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan energi di Indonesia, gas bumi akan terus menjadi komponen penting dalam penyediaan energi yang berkelanjutan.
BACA JUGA:PGN Dorong Peningkatan Infrastruktur Gas Bumi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PGN memanfaatkan pasokan gas berbasis LNG sebagai tambahan dari gas pipa.
LNG menjadi pilihan yang fleksibel untuk menjangkau pelanggan di wilayah yang tidak memiliki infrastruktur pipa gas.
Hal ini memungkinkan PGN untuk menjaga kontinuitas pasokan energi meskipun ada penurunan produksi dari sumber gas pipa.
PGN sudah lebih dari siap untuk mendukung potensi penemuan giant discovery, termasuk mempertimbangkan kondisi tahun 2025.
Seperti yang diketahui bahwa pasokan gas pipa menurun, sedangkan kita memiliki berbagai demand yang harus dipenuhi.
BACA JUGA: PGN Kembangkan Pusat Energi Berkelanjutan di IKN, Erick Thohir Tinjau Langsug Jaringan Gas
BACA JUGA: Pemanfaatan Gas Bumi Semakin Luas di Jawa Tengah Berkat PT PGN Tbk
Perkiraan kami di tahun 2025, terminal gas yang dimiliki PGN akan sangat penuh dan ini menunjukkan mode LNG berjalan dengan baik, sehingga kami siap menyerap pasokan LNG dan siap menjadi agregator gas di Indonesia,” tambah Anas.
Salah satu upaya PGN untuk meningkatkan distribusi gas bumi adalah melalui penguatan infrastruktur LNG.
Terminal-terminal LNG yang dimiliki PGN diproyeksikan akan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi domestik.