BISNIS, PALPOS.ID-PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas dari Pertamina, terus memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi di Indonesia.
Sebagai agregator gas bumi nasional, PGN memainkan peran strategis untuk memanfaatkan sumber daya gas dari berbagai lapangan baru, termasuk Blok Masela dan Tangguh, yang merupakan bagian dari proyek pengembangan energi pemerintah.
Dalam webinar yang diselenggarakan oleh resourcesasia.id pada 10 Desember 2024, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM sekaligus Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Dadan Kusdiana, menegaskan bahwa pengembangan gas bumi akan dipercepat selama proses transisi energi.
Menurutnya, produksi gas di Indonesia akan meningkat dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Gas bumi diharapkan menjadi energi utama selama transisi energi hingga tercapainya target net zero emission pada tahun 2060.
"Selama proses transisi energi, pengembangan energi gas bumi akan dipercepat. Produksi gas di Indonesia akan meningkat dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Gas bumi akan menjadi energi utama selama masa transisi energi sampai tercapainya net zero emission tahun 2060," ujar Dadan Kusdiana.
BACA JUGA:PGN Optimalkan Distribusi GasBumi dengan GasKita dan Menorehkan Prestasi di Pemasaran BUMN
BACA JUGA:PGN Komit Menyediakan Jargas Rumah Tangga untuk Mengurangi Ketergantungan pada LPG Impor
Gas bumi dipandang sebagai solusi transisi energi karena sifatnya yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya, seperti batu bara dan minyak bumi.
Selain itu, gas bumi juga memiliki fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan energi di berbagai sektor, mulai dari kelistrikan, industri, hingga transportasi.
PGN, sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, telah menunjukkan komitmennya dalam menyerap produksi gas dari lapangan-lapangan baru.
M. Anas Pradipta, Group Head of Gas, Supply & LNG Trading PGN, menjelaskan bahwa PGN siap untuk memanfaatkan produksi gas bumi, termasuk gas dalam bentuk *Liquefied Natural Gas* (LNG) dari Blok Masela.
“Sebagai agregator gas bumi nasional, PGN sangat siap untuk menyerap produksi gas dari proyek-proyek pengembangan lapangan-lapangan baru, termasuk gas dari Masela yang akan berbentuk LNG. Salah satu pendekatan yang dilakukan PGN untuk meningkatkan distribusi gas non-pipa yaitu pembangunan LNG Hub,” ungkap Anas Pradipta.
BACA JUGA:Keselamatan dan Efisiensi Jadi Prioritas PGN Group dalam Proyek Infrastruktur Energi
BACA JUGA:PGN Mobile : Lebih Lengkap dan Mudah untuk Pelanggan PGN Rumah Tangga dan UMKM
Proyek pembangunan LNG Hub ini diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan energi, khususnya di wilayah Indonesia Timur.