Keputusan ini memicu beragam reaksi di publik dan media sosial.
Pendukung PDIP yang loyal mendukung langkah tegas partai, namun tidak sedikit yang merasa kecewa, terutama karena Jokowi adalah salah satu tokoh yang dianggap berkontribusi besar terhadap kemenangan PDIP dalam dua periode Pilpres sebelumnya.
Sementara itu, analis politik melihat keputusan ini sebagai bentuk konsolidasi internal partai menghadapi Pemilu 2029.
"PDIP ingin menunjukkan sikap tegas dalam menjaga marwah partai. Namun, ini juga bisa menjadi pertaruhan besar bagi PDIP di masa depan," ujar pengamat politik Universitas Indonesia, Budi Santoso.
Langkah Selanjutnya
Belum ada pernyataan resmi dari Jokowi, Gibran, maupun Bobby terkait pemecatan ini. Namun, sumber dekat keluarga menyebut mereka sedang mempertimbangkan langkah hukum atau politik untuk merespons keputusan tersebut.
Komarudin menambahkan bahwa keputusan ini akan dipertanggungjawabkan dalam kongres partai yang akan datang.
“Jika ada kekeliruan dalam SK ini, maka partai akan melakukan perbaikan sebagaimana mestinya,” pungkasnya.
Dengan dinamika ini, babak baru politik Indonesia dipastikan akan semakin menarik untuk disimak.