PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Perjuangan dan Potensi Besar Provinsi Sumselbar.
Di tengah dinamika politik dan pembangunan daerah, rencana pembentukan daerah otonomi baru (DOB) di Provinsi Sumatera Selatan kembali menjadi sorotan publik.
Gagasan pembentukan Provinsi Sumatera Selatan Barat (Sumselbar) telah menarik perhatian banyak pihak, baik dari pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat umum.
Kabar yang menarik perhatian adalah bahwa dua kabupaten dari provinsi tetangga, yaitu Kabupaten Sarolangun dari Provinsi Jambi dan Kabupaten Rejang Lebong dari Provinsi Bengkulu, telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan Sumselbar.
BACA JUGA:Kabupaten Muratara: Menimbang Masa Depan antara Provinsi Musi Raya dan Sumselbar
BACA JUGA:Perkembangan Terbaru Pemekaran Wilayah di Provinsi Sumsel: Termasuk Pemekaran Sumselbar
Hal ini menambah bobot dan daya tarik rencana pemekaran ini.
Keenam kabupaten asal Sumatera Selatan yang menjadi bagian dari rencana pembentukan Sumselbar meliputi Kabupaten Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara), Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, dan PALI.
Sedangkan dua kota yang dipertimbangkan sebagai calon ibukota adalah Kota Lubuklinggau dan Kota Pagaralam.
Potensi Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk
Dengan luas wilayah yang direncanakan mencapai 30,18 ribu kilometer persegi, Sumselbar diproyeksikan menjadi salah satu provinsi terluas di Indonesia.
BACA JUGA:Provinsi Baru Sumselbar: Menuju Kemandirian Daerah Otonomi Baru di Sumatera Selatan
Jika dibandingkan, wilayah ini lebih besar daripada Provinsi Bangka Belitung (16,4 ribu km²) dan Provinsi Bengkulu (19,9 ribu km²).
Bahkan, luas wilayah Sumselbar hampir sepertiga dari Provinsi Sumatera Selatan yang saat ini mencakup 91 ribu kilometer persegi.
Selain itu, jumlah penduduk Sumselbar juga menunjukkan potensi besar.