Dari hasil pemetaan aspirasi di lapangan, mayoritas masyarakat cenderung mendukung opsi kedua.
Hal ini dinilai lebih realistis karena mempertahankan kemandirian Kota Pagaralam sebagai entitas otonomi yang telah mapan.
Selain itu, pembentukan Kabupaten Besemah tanpa melibatkan Kota Pagaralam dianggap lebih praktis dari segi administratif dan tidak menimbulkan gesekan antar wilayah.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Perjuangan Panjang Pembentukan Kabupaten Musi Ilir
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Mengenal Profil 6 Kecamatan Calon Kabupaten Muba Timur
Ketua Presidium Pembentukan Kabupaten Besemah (P2KB), Asfan Fikri Sanaf, menyatakan bahwa perjuangan pembentukan kabupaten ini sudah mendapat dukungan dari Gubernur Sumatera Selatan.
"Inshaa Allah Kabupaten Besemah ini akan segera terwujud demi pemerataan pembangunan," ujar Asfan Fikri Sanaf kepada wartawan.
Ia menambahkan bahwa yang diperlukan saat ini adalah lobi intensif kepada Pemerintah Pusat agar moratorium DOB dapat dicabut.
Awalnya, gagasan pembentukan Kabupaten Besemah yang melibatkan Kota Pagaralam didasari oleh topografi dan kesamaan budaya masyarakat Besemah.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Aspirasi Pembentukan Kabupaten Muba Timur Mencuat Lagi
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: 6 Kecamatan Bergabung ke Kabupaten Muba Timur
Kota Pagaralam, sebagai bagian dari wilayah historis Besemah, memiliki kedekatan geografis dan kultural dengan sembilan kecamatan di Kabupaten Lahat.
Namun, hingga kini, Pemerintah Kota Pagaralam belum melihat urgensi untuk bergabung dalam kabupaten baru tersebut.
Hal ini didasarkan pada kajian yang belum menunjukkan manfaat signifikan bagi Kota Pagaralam jika melebur ke dalam Kabupaten Besemah.
Pemekaran wilayah selalu menjadi isu sensitif yang memerlukan kajian mendalam.
Pemerintah pusat hingga kini belum menemukan sisi positif yang signifikan dari penggabungan Kota Pagaralam ke dalam Kabupaten Besemah.