Banjir tak Kunjung Surut, Warga Payuputat Terdampak Banjir Mulai Mengeluh

Minggu 12-01-2025,18:23 WIB
Reporter : Prabu
Editor : Dahlia

Erdiansyah sangat berharap agar pemerintah dapat mengirimkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masak dan minum mereka.

BACA JUGA:Ucapkan Selamat Kepada Walikota Terpilih, H Andriansyah Fikri : Silahkan Menata Prabumulih

BACA JUGA:Rayakan HUT ke-52, Ketua DPC PDIP Prabumulih Berharap Semakin Solid dan Kuat

“Kami sangat membutuhkan bantuan air bersih, karena air sumur sudah tidak bisa digunakan,” tambahnya.

Sementara, Nurhayani, mengeluhkan rusaknya tanaman padi dan sayuran mereka akibat banjir.

“Sudah berapa hari padi dan sayuran di kebun terendam banjir, bisa-bisa mati gagal panen,” keluh Nurhayani.

Keresahan ini semakin mendalam mengingat tanaman tersebut adalah sumber pangan bagi keluarga mereka.

Nurhayani berharap agar genangan air segera surut agar mereka bisa kembali beraktivitas di kebun. “Mudah-mudahan bae aek cepat surut, dan padi di sawah dak mati,” harapnya. 

Kondisi yang semakin sulit ini membuat warga mengharapkan adanya respons cepat dari pemerintah kota Prabumulih.

Hingga saat ini, mereka mengaku belum menerima bantuan apapun. “Kami sudah berhari-hari di sini, tapi belum ada bantuan dari pemkot. Kami merasa terabaikan,” ungkap Nurhayani dengan nada kecewa.

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Prabumulih, Sriyono, SH, menjelaskan bahwa pihaknya berencana untuk mendirikan posko penanggulangan bencana pada Senin, 13 Januari 2025. “Kita akan melihat perkembangan, jika air belum surut kita dirikan posko,” ujarnya melalui pesan WhatsApp. 

Namun, ketika ditanya mengenai jumlah warga yang terdampak, Sriyono menuturkan tercatat ada 1.472 kepala keluarga (KK) yang terdampak.

“Korban terdampak banjir tersebut tersebar di seluruh wilayah Kelurahan Payuputat,” ucapnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, puluhan bahkan ratusan rumah di Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, terendam banjir, Sabtu, 10 Januari 2025.

Banjir ini disebabkan oleh meluapnya air Sungai Lematang yang menerima kiriman dari Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat, yang telah dilanda hujan lebat selama beberapa hari terakhir.

Ketinggian air yang merendam rumah warga tersebut cukup bervariasi, muali dari setinggi betias anak-anak hingga 1 meteran

Kategori :