Keunikan warna ini membuatnya sering dijadikan ikan hias, meskipun tetap bisa dibudidayakan sebagai ikan konsumsi.
Dari segi pertumbuhan, ikan nila albino dapat mencapai bobot antara 1,5 hingga 2 kg.
Keunggulan lainnya adalah daya tahan yang baik terhadap berbagai kondisi perairan, sehingga memberikan fleksibilitas bagi pembudidaya dalam memilih lokasi budidaya.
Namun, karena lebih sering dimanfaatkan sebagai ikan hias, ikan nila albino memerlukan kolam atau akuarium dengan kebersihan air yang optimal.
5. Ikan Nila Nilotikus
Ikan nila nilotikus, atau sering disebut dengan nil nil, berasal dari perairan Afrika Timur seperti Sungai Nil dan danau-danau di sekitarnya.
Ikan ini memiliki warna tubuh yang umumnya coklat atau keabu-abuan, meskipun ada beberapa yang memiliki warna lebih cerah.
Salah satu keunggulan utama ikan nila nilotikus adalah pertumbuhannya yang cepat serta ukurannya yang bisa mencapai lebih dari 40 cm jika dibiarkan tumbuh selama beberapa tahun.
Karena pertumbuhannya yang besar dan cepat, ikan ini sering menjadi pilihan favorit dalam budidaya skala besar.
6. Ikan Nila Blue
Ikan nila blue memiliki warna biru mencolok yang membuatnya menjadi varietas yang unik.
Meskipun tidak sepopuler jenis ikan nila lainnya dalam budidaya konsumsi, ikan ini sering dimanfaatkan dalam bisnis ikan hias.
Ikan nila blue juga memiliki keunggulan dalam hal pertumbuhan yang baik serta kualitas daging yang tinggi.
Salah satu keunggulan utama ikan ini adalah kemampuannya untuk dipelihara di perairan tawar maupun laut, sehingga dapat dibudidayakan di daerah pesisir.
Budidaya ikan nila bukan hanya tentang produksi ikan yang berkualitas tinggi, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung keberlanjutan sektor perikanan.
Dengan memahami berbagai jenis ikan nila unggulan, pembudidaya dapat memilih varietas yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan kondisi lingkungan.