KORANPALPOS.COM - Sulitnya mendapatkan LPG 3 kg di Kota Lubuklinggau tidak saja menuai keluhan masyarakat namun mencuat isu adanya permainan di tingkat agen hingga Pertamina.
Pasalnya beredar kabar jika pangkalan harus menyetor uang lebih untuk mendapatkan suplai LPG 3 kg dari agen.
Hal itu juga membuat banyak pangkalan "nakal" sehingga menjual LPG diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Selain itu, pangkalan juga lebih memilih menjual sebagian LPG mereka ke pengecer daripada menjual langsung ke masyarakat (pengguna rumah tangga).
BACA JUGA:Pamit Mandi dan Cari Ikan : Zainul Aidi Malah Menghilang, Saat Ditemukan Begini Kondisinya!
BACA JUGA:Wacana Perubahan PPDB ke SPMB, Pemkot Lubuklinggau Tunggu Kejelasan Resmi
Menurut informasi yang beredar, dengan cara menjual ke pengecer, pangkalan menutupi biaya operasional mereka.
"Kalau jual HET pangkalan tidak dapat untung, karena agen masih meminta biaya bongkar muat, jadi harga yang ditetapkan untuk pangkalan itu belum termasuk biaya operasional atau bongkar muat dari agen," ungkap NN, Sumber Palembang Pos.
Kabar adanya permainan ditingkat agen dan Pertamina ini sudah lama berhembus, namun belakangan semakin kencang beredar.
Sales Branch Manager Pertamina Sub Rayon 5 Sumsel, Nanda Septiantoro, ketika dikonfirmasi terkait kabar tersebut langsung berang dan menyatakan bahwa semua itu fitnah.
BACA JUGA:Tiga Perwira di Polres Lubuklinggau Berganti Kasat Reskrim Dijabat AKP M Kurniawan Azhar
BACA JUGA:Bukit Sulap
Bahkan Nanda meminta dipertemukan dengan pangkalan yang menyebarkan isu tersebut.
Nanda juga sempat menuding media menggoreng berita terkait LPG 3 kg. "Kenapa beritanya jadi meluas, jangan digoreng ini," ujarnya.
Kendati demikian, Nanda akhirnya mengungkapkan jika memang ada agen dan pangkalan "Nakal" yang sempat diberikan sanksi berupa peringatan dan pemotongan alokasi.