BISNIS, PALPOS.ID - Membeli kendaraan bermotor sebagai aset bergerak memerlukan pertimbangan yang matang, terutama terkait penyusutan atau depresiasi nilai.
Menurut data dari Kelley Blue Book yang dikutip oleh Kumparan.com, mobil baru dapat kehilangan hingga 20-30% dari nilai aslinya di tahun pertama pembelian, dan sekitar 60% dalam lima tahun.
Ini berarti, jika Anda membeli mobil baru, Anda harus siap dengan penurunan nilai yang signifikan dalam beberapa tahun pertama.
Namun, jika Anda memilih untuk membeli mobil bekas, tingkat penyusutannya akan lebih rendah, meskipun tetap perlu diperhitungkan.
BACA JUGA:Lifepal Dukung Upaya Pemerintah Dorong Masyarakat Miliki Asuransi Kesehatan Swasta
Penting untuk diingat bahwa penyusutan ini adalah bagian alami dari kepemilikan kendaraan bermotor.
Setiap tahun, nilai mobil akan terus menurun, dan ini harus menjadi salah satu faktor utama dalam keputusan pembelian Anda.
Dengan memahami dan mempertimbangkan faktor penyusutan ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan terinformasi saat membeli kendaraan bermotor.
Apa Itu Depresiasi Mobil?
BACA JUGA:PGN Perkuat Ketahanan Energi Melalui BCMS untuk Mitigasi Risiko Industri
BACA JUGA:Az.ko Hadir dengan Nama Baru, Tetap Tawarkan Layanan dan Produk Berkualitas bagi Konsumen Setia
Depresiasi adalah penurunan nilai suatu barang yang menyebabkan harganya menurun drastis saat dijual, bahkan seringkali jauh berbeda dari harga pembelian awal.
Kendaraan seperti mobil cenderung mengalami depresiasi ketika dijual oleh pemiliknya.Berbeda dengan aset lain seperti emas yang justru bernilai tinggi jika disimpan dalam waktu yang lana.
Sementara itu, beberapa aset memiliki nilai tinggi saat disimpan dalam waktu lama, terutama jika aset tersebut langka seperti emas.