Produktivitas Gol Tetap Irit, Striker Mandul?
BACA JUGA:Barcelona Kembali ke Puncak Klasemen La Liga Usai Mengalahkan Rayo Vallecano.
BACA JUGA:Spurs Bungkam Setan Merah, Maddison Jadi Penentu Kemenangan 1-0
Bukan hanya kebobolan yang meningkat, produktivitas gol juga tetap minim. Pada 2023, Hokky Caraka menjadi satu-satunya pencetak gol bagi Indonesia.
Sementara di 2025, hanya Jens Raven yang berhasil mencetak gol dalam laga melawan Uzbekistan, itupun dalam kekalahan 3-1. Artinya, problem di lini serang masih belum terpecahkan.
Pelatih Dipertanyakan, Perlu Revolusi?
Hasil buruk ini tentu memunculkan kritik terhadap Indra Sjafri. Banyak pihak menilai bahwa strategi dan pemilihan pemain yang dilakukan kurang maksimal.
Beberapa suara mulai menyerukan perubahan di kursi pelatih agar Timnas Indonesia U-20 bisa lebih kompetitif di masa depan.
Kesimpulan: Maju atau Mundur?
Jika dibandingkan dengan edisi 2023, Timnas Indonesia U-20 memang mengalami kemunduran dari segi perolehan poin dan jumlah kebobolan. Meski tetap finis di posisi ketiga grup, hasil ini membuktikan bahwa Garuda Muda masih perlu banyak pembenahan, baik dari segi taktik, komposisi pemain, hingga kepemimpinan pelatih.
Akankah ada perubahan di tubuh Timnas U-20? Atau kita harus siap-siap kecewa di turnamen berikutnya?*