Skandal BBM Oplosan : Dirut PT Pertamina Patra Niaga Jadi Tersangka, Warga Lubuklinggau Kecewa

Rabu 26-02-2025,16:21 WIB
Reporter : Yati
Editor : Dahlia

PALPOS.ID - Kasus dugaan korupsi PT Pertamina Patra Niaga, yang melibatkan langsung Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan (RS) dengan modus mengoplos minyak pertalite menjadi Pertamax tidak saja membuat negara merugi. 

Namun juga membuat sejumlah masyarakat Indonesia kecewa termasuk masyarakat di Sumatera Selatan, khususnya Kota Lubuklinggau.

Betapa tidak, hanya untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax agar tidak ikut membebani negara dengan BBM jenis subsidi, malah mendapat Pertamax oplosan.

"Saya sangat kecewa, rela bayar lebih demi mendapatkan BBM jenis Pertamax ternyata dapat oplosan," ungkap Rina Masaris, S.I.P, warga Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau. 

BACA JUGA:Anak Tega Lakukan KDRT ke Orang Tua, Ini Penyebabnya!

BACA JUGA:Warga Lubuklinggau Heboh, Ular Sanca 3 Meter Ditangkap di Dalam Kandang Ayam

"Tolong Pertamina kinerja pegawainya benar-benar diperhatikan, jangan sampai rakyat dirugikan," ujar Ibu dua anak ini geram. 

Dikatakan Rina, wajar saja banyak kendaraan yang rusak karena diisi dengan BBM oplosan. 

"Wajar SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di sejumlah daerah banyak yang "nakal" karena Direkturnya saja "nakal", tegas Rina.  

Amarah dan kesal juga disampaikan oleh mantan pengurus HMI Cabang Palembang, Jamil Amir Sikumbang, S.H.I.

BACA JUGA:Helm Dibagikan untuk Pengendara

BACA JUGA:Pemohon SKCK di Kota Lubuklinggau Meningkat Signifikan, Ini Penyebabnya !

Alumni IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Raden Fatah  Palembang ini merasa kecewa dan telah dirugikan oleh tindakan curang jajaran pimpinan PT Pertamina Patra Niaga. 

"Setahun terakhir saya menjadi pengguna setia Pertamax, ternyata BBM non subsidi tersebut telah dioplos, ini telah merugikan saya selaku konsumen," kata dengan berapi-api.

Dengan kondisi seperti sekarang dimana banyak cecerut yang beranak pinak di PT Pertamina, sudah seharusnya Pemerintah melakukan bersih-bersih. 

Kategori :