"Memang dibuat seperti itu menyesuaikan dengan gizi dan anak-anak juga agar anak-anak tidak menjadi monoton," imbuhnya.
BACA JUGA:DPRD Prabumulih Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Sambutan Wako dan Wawako 2025-2030
BACA JUGA:Si Jago Merah Mengamuk, Ludeskan Ruko Pecel Lele Apika di Samping Eks RM Cambai Jaya Prabumulih
Sementara untuk pendistribusian makanan, hampir sama dengan hari biasa, yakni menggunakan boks distribusi yang dimasukkan ke dalam mobil dan diantar ke sekolah-sekolah.
Namun, ada perbedaan dalam jam pengantaran. Sebelum puasa, MBG diantar pada pukul 08.00-09.00 WIB untuk shift pagi dan pukul 11.00-12.00 WIB untuk shift siang.
Kini, pengantaran dilakukan lebih awal, yaitu pada pukul 07.00 WIB, untuk memastikan bahwa makanan sampai ke sekolah tepat waktu sebelum anak-anak berbuka puasa.
Rifada juga menjelaskan bahwa saat ini hanya terdapat dua dapur MBG di Kota Prabumulih, masing-masing berada di Kecamatan Prabumulih Timur dan Prabumulih Selatan.
Untuk satu dapur, dapat mengcover antara 3.000 hingga 3.500 siswa.
Dengan dua dapur yang ada, mereka baru mampu melayani sekitar 6.400 siswa di kota tersebut.
Sementara itu, untuk penambahan dapur baru, Rifada menyebutkan bahwa hal tersebut memerlukan mekanisme dari pusat.
“Kami belum mendapatkan informasi untuk dapur baru, jadi kami masih fokus untuk dapur masing-masing,” tutupnya.* (abu)