Pada awalnya, kimchi dibuat tanpa cabai merah karena cabai hanya diperkenalkan ke Korea pada abad ke-17.
BACA JUGA:Ayam Suir Pedas Hidangan Nikmat yang Menggoyang Lidah
BACA JUGA:Nasi Kulit Ayam Menu Unik yang Memadukan Kelezatan dan Kreativitas Kuliner
Sebelum adanya cabai, kimchi dibuat dengan menggunakan berbagai rempah alami dan bahan-bahan lainnya seperti garam dan ikan teri untuk memberikan rasa.
Pengenalan cabai merah di Korea menambah kekayaan rasa pada kimchi, menjadikannya pedas dan lebih kompleks.
Kimchi tidak hanya terkenal karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena manfaat kesehatannya.
Proses fermentasi yang digunakan dalam pembuatan kimchi menghasilkan probiotik yang sangat baik untuk kesehatan pencernaan.
Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat memberikan manfaat kesehatan, terutama dalam menjaga keseimbangan flora bakteri di dalam usus.
Selain itu, kimchi juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, B, dan C, yang baik untuk menjaga kesehatan kulit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mendukung kesehatan mata.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi kimchi secara teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Kimchi kaya akan serat dan rendah kalori, menjadikannya pilihan makanan yang baik bagi mereka yang ingin menjaga berat badan.
Ditambah lagi, bahan-bahan alami dalam kimchi, seperti bawang putih dan jahe, memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah.
Kimchi bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Korea.
Dalam tradisi Korea, kimchi dibuat dengan penuh kehati-hatian, dan proses pembuatannya sering kali melibatkan seluruh keluarga.
Pada musim gugur, keluarga-keluarga di Korea akan mengadakan "kimchi-making day" yang dikenal dengan nama kimjang.
Pada hari ini, anggota keluarga dan teman-teman berkumpul untuk membuat persediaan kimchi yang cukup untuk musim dingin, di mana sayuran segar sulit didapatkan.