PALPOS.ID - Kimchi, hidangan fermentasi tradisional asal Korea Selatan, telah menjadi simbol penting dalam budaya kuliner negara tersebut.
Dengan cita rasa pedas, asam, dan sedikit manis, kimchi bukan hanya menjadi makanan pendamping yang tak terpisahkan dari berbagai hidangan Korea, tetapi juga telah mengukir namanya di kancah internasional sebagai salah satu makanan fermentasi yang paling populer di dunia.
Kimchi adalah makanan fermentasi yang terbuat dari sayuran, terutama sawi putih atau lobak, yang difermentasi dengan berbagai bumbu, seperti bawang putih, jahe, cabai merah, ikan teri, dan garam.
Proses fermentasi kimchi memberikan rasa yang unik dan kandungan probiotik yang baik untuk pencernaan.
BACA JUGA:Bakmi Hidangan Lezat yang Menggoda Selera
BACA JUGA:Ayam Sambel Ijo Sensasi Pedas yang Menggoda Selera
Kimchi biasanya disajikan sebagai pendamping nasi atau makanan utama dalam hampir setiap hidangan tradisional Korea, dan banyak keluarga Korea mengonsumsinya dalam hampir setiap waktu makan.
Bahan utama kimchi adalah sayuran yang telah difermentasi, yang memberikan tekstur dan rasa khas yang membuatnya begitu istimewa.
Selain sawi, jenis sayuran lain yang digunakan dalam pembuatan kimchi adalah lobak, mentimun, dan daun bawang.
Bumbu yang digunakan dalam proses pembuatan kimchi meliputi bubuk cabai merah, bawang putih, jahe, ikan teri, dan berbagai rempah lainnya, yang menciptakan rasa pedas, asam, dan gurih yang khas.
BACA JUGA:Bubur Ayam Makanan Ikonik yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Cumi Asin Pedas Hidangan Lezat dengan Sentuhan Pedas yang Menggugah Selera
Kimchi memiliki sejarah panjang yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu di Korea.
Meskipun proses fermentasi sayuran mungkin telah ada di berbagai budaya di seluruh dunia, kimchi dalam bentuk yang kita kenal sekarang mulai berkembang pada zaman Dinasti Joseon (1392-1897).
Pada masa itu, bumbu cabai merah mulai diperkenalkan ke Korea, yang kemudian menjadi bahan utama dalam pembuatan kimchi.