Kurangnya Daya Tarik di Pasar Pikap
Mercedes-Benz terkenal sebagai pembuat sedan dan SUV mewah, bukan kendaraan niaga atau pikap.
Konsumen yang membeli pikap biasanya mencari kendaraan tangguh dan fungsional, bukan sekadar kemewahan.
Penjualan yang Mengecewakan
Pada tahun 2018, hanya 16.700 unit X-Class yang terjual di seluruh dunia.
Tahun 2019, penjualannya turun drastis menjadi 8.000 unit.
Angka ini jauh dari target Mercedes-Benz, sehingga perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi X-Class pada Mei 2020.
Akhir Perjalanan Mercedes-Benz X-Class
Setelah hanya tiga tahun di pasar, Mercedes-Benz akhirnya mengumumkan bahwa produksi X-Class akan dihentikan pada Mei 2020.
Keputusan ini diambil karena angka penjualan yang tidak sesuai harapan serta tingginya biaya produksi.
Meskipun begitu, Mercedes-Benz X-Class tetap menjadi bagian dari sejarah otomotif sebagai salah satu eksperimen berani dari Mercedes-Benz dalam menjelajahi segmen yang tidak biasa bagi mereka.
Mercedes-Benz X-Class adalah contoh bagaimana sebuah merek mewah mencoba masuk ke segmen baru dengan harapan bisa mendominasi pasar.
Namun, meskipun memiliki desain menarik, fitur canggih, dan mesin bertenaga, X-Class tetap kesulitan bersaing dengan merek-merek yang sudah lebih dulu mapan di dunia pikap.
Dengan harga tinggi dan pasar yang kurang tertarik pada konsep pikap mewah, X-Class akhirnya harus mengakhiri perjalanannya lebih cepat dari yang diharapkan.
Namun, bagi para pecinta otomotif, X-Class tetap menjadi mobil unik yang mungkin suatu hari nanti akan dikenang sebagai salah satu model paling berbeda yang pernah dibuat oleh Mercedes-Benz.
Bagaimana menurutmu? Apakah X-Class layak mendapatkan kesempatan kedua di masa depan?* (koer)