Dalam tradisi otomotif Jepang, semakin panjang nama sebuah mobil, semakin tinggi performanya.
Contohnya adalah Impreza WRX STI Type RA Version III, yang dibekali mesin bertenaga sekitar 300 hp serta Driver Controlled Center Differential (DCCD), sebuah sistem diferensial pusat yang dapat dikontrol secara elektronik untuk memberikan performa optimal di berbagai kondisi jalan.
Versi coupe dari model ini bahkan dipilih sebagai basis mobil reli tim pabrikan Subaru.
Performa Tetap Beringas Meski Bertambah Bobot
Saat Subaru Impreza WRX generasi kedua diperkenalkan, banyak yang berpendapat bahwa mobil ini lebih berat dibandingkan pendahulunya.
Meski demikian, performanya tetap mengesankan.
Di Inggris, tenaga yang dihasilkan mencapai 261 bhp, sementara di Jepang bisa mencapai 276 bhp.
Hal ini memungkinkan WRX STi mencapai kecepatan puncak 150 mph (241 km/jam) dan akselerasi 0-60 mph (0-96 km/jam) dalam waktu kurang dari 5 detik.
Meskipun tampilan Impreza WRX generasi kedua tidak seikonik P1, model sebelumnya yang lebih bertenaga dan stylish, mobil ini tetap menawarkan pengalaman berkendara yang luar biasa dengan harga lebih terjangkau.
Dengan banderol di bawah £30.000, Subaru WRX STi masih dianggap sebagai salah satu mobil performa terbaik di kelasnya, bahkan menyaingi beberapa supercar dengan harga yang jauh lebih mahal.
Facelift 2002: Mengembalikan Kepercayaan Penggemar
Pada tahun 2002, Subaru melakukan facelift signifikan untuk menenangkan para penggemarnya yang kurang puas dengan desain "Bug Eye".
Pembaruan ini membuat WRX STi mendapatkan kembali daya tariknya, sekaligus meningkatkan angka penjualan yang sempat menurun.
Selain perubahan estetika, Subaru juga menawarkan paket peningkatan 300 bhp yang disetujui oleh Prodrive, perusahaan teknik yang banyak berkontribusi dalam pengembangan mobil reli Subaru.
Subaru Impreza WRX STi: Kombinasi Teknologi dan Kecepatan
Subaru Impreza WRX STi generasi kedua adalah bukti nyata bagaimana inovasi dan pengalaman di dunia reli dapat diaplikasikan ke kendaraan jalan raya