Seiring dengan meningkatnya permintaan akan produk perikanan, udang rambutan menjadi komoditas yang menjanjikan.
BACA JUGA:Rawon : Kuliner Khas Surabaya yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Nasi Campur Babat Paru : Hidangan Tradisional yang Menggugah Selera
Budidaya udang rambutan yang semakin berkembang dapat meningkatkan pendapatan bagi para petani dan nelayan lokal.
Selain itu, udang rambutan memiliki nilai jual yang tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional.
Udang ini sering dijadikan bahan utama dalam berbagai hidangan mewah, terutama di restoran-restoran seafood dan hotel berbintang.
Pasar ekspor untuk udang rambutan juga semakin berkembang.
Negara-negara seperti Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa menjadi tujuan utama ekspor udang rambutan.
Permintaan yang tinggi ini tentu membuka peluang besar bagi para petani dan pelaku usaha perikanan di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.
Selain itu, budidaya udang rambutan juga memiliki efek multiplier yang positif bagi perekonomian.
Misalnya, banyak usaha sampingan yang berkembang seiring dengan adanya budidaya udang rambutan, seperti penyediaan pakan udang, alat-alat budidaya, hingga jasa pengolahan dan pengemasan produk.
Dengan adanya lapangan kerja baru, maka sektor perikanan turut berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran di beberapa daerah.
Budidaya udang rambutan memiliki teknik yang berbeda dengan budidaya udang vaname atau udang air laut lainnya.
Dalam budidaya udang rambutan, beberapa faktor penting yang harus diperhatikan adalah kualitas air, pakan, serta pengelolaan kolam yang baik.
Kolam untuk budidaya udang rambutan harus memiliki kedalaman yang cukup, sekitar 1 hingga 2 meter, dan dilengkapi dengan sistem aerasi yang baik untuk menjaga kelangsungan hidup udang.
Air yang digunakan dalam budidaya udang rambutan harus memiliki tingkat keasaman atau pH yang optimal, yaitu antara 7 hingga 8.