Mesin Penghasil Adrenalin
BACA JUGA:Volkswagen Tiguan Allspace Facelift 2024: SUV Jerman 7-Seater yang Makin Matang dan Elegan.
BACA JUGA:Menguak Usulan Awal Toyota Sequoia 1990: SUV V8 Bertenaga yang Gagal Lahir di Masanya.
Di bawah kap mesinnya tersemat jantung mekanis yang menjadi legenda tersendiri: mesin S14B23 berkapasitas 2.3 liter 4-silinder DOHC yang sanggup memuntahkan tenaga hingga 200 hp (versi jalan raya) dan lebih dari 300 hp pada versi balap.
Mesin ini bukan sembarang mesin; ia lahir dari pengembangan teknologi Formula 1 yang disesuaikan untuk mobil touring, membuatnya sangat responsif, bertenaga, dan tentunya menantang untuk dikendalikan.
Disandingkan dengan transmisi manual 5-percepatan, pengalaman berkendara dengan M3 Group A benar-benar analog—tidak ada bantuan elektronik canggih seperti di mobil modern.
Semua tergantung pada keahlian pengemudi, yang membuat setiap perjalanan terasa lebih hidup dan penuh koneksi antara manusia dan mesin.
Handling yang Menggoda
Salah satu alasan utama mengapa M3 Group A begitu dipuja adalah kemampuannya di tikungan.
Mobil ini dirancang dengan distribusi bobot yang hampir sempurna 50:50, suspensi sport yang disesuaikan untuk balap, serta sistem kemudi rack-and-pinion yang sangat presisi.
Hasilnya? Sebuah mobil yang bisa menari di lintasan dengan keseimbangan luar biasa, memberikan kepercayaan diri tinggi bagi pengemudi untuk menaklukkan setiap sudut sirkuit maupun jalanan berliku.
Pengalaman mengendarai M3 Group A tidak hanya soal kecepatan, tetapi juga tentang rasa dan feedback.
Setiap guncangan, setiap suara dari ban yang mencengkeram aspal, dan setiap desah dari mesin saat RPM naik, menyatu dalam harmoni yang memikat.
Warisan Balap yang Abadi
BMW M3 Group A bukan hanya mobil performa tinggi—ia adalah juara sejati.
Dalam kejuaraan-kejuaraan Touring Car pada akhir 80-an hingga awal 90-an, mobil ini berkali-kali naik podium, menaklukkan lawan-lawannya dari pabrikan besar lainnya.