Di tangan pembalap legendaris seperti Roberto Ravaglia, Johnny Cecotto, dan Steve Soper, M3 Group A menjadi simbol dominasi BMW di dunia balap turing.
Kemenangan demi kemenangan ini mengangkat status M3 menjadi ikon global, membentuk warisan yang masih terasa hingga saat ini.
Tak heran jika setiap M3 generasi berikutnya selalu dibandingkan dengan E30—standar emas dalam sejarah M-Series.
Kelangkaan yang Membuatnya Dambaan Kolektor
Hingga kini, M3 E30 versi Group A—terutama produksi tahun 1991—merupakan barang kolektor yang sangat langka dan diburu.
Nilainya terus meroket dari tahun ke tahun, mencerminkan tidak hanya kelangkaan unitnya, tetapi juga penghargaan atas warisan teknologinya dan cerita di balik setiap unit yang pernah mengaspal.
Bagi kolektor sejati, memiliki M3 Group A adalah seperti menggenggam sepotong sejarah otomotif, sebuah karya seni teknik yang tidak akan pernah terulang.
Bahkan, versi yang telah direstorasi dengan orisinalitas tinggi bisa menyentuh harga ratusan ribu dolar di pasar internasional.
Lebih dari Sekadar Mobil
BMW M3 Group A 2.3 M/T bukan hanya kendaraan, melainkan pernyataan gaya hidup, penghormatan terhadap era analog, dan simbol dari kebebasan berkendara sejati.
Di era saat mobil modern dipenuhi sensor dan sistem bantuan pengemudi, kehadirannya bagaikan oase bagi mereka yang mendambakan kemurnian berkendara.
Berkendara dengan M3 Group A seperti menonton film klasik: tidak ada efek CGI atau teknologi mutakhir, hanya kisah yang diceritakan dengan penuh emosi dan keindahan.
Mewakili Puncak Era Analog
BMW M3 Group A 2.3 M/T 1991 bukan sekadar mobil tua. Ia adalah saksi bisu kejayaan motorsport Jerman, simbol dari filosofi “Ultimate Driving Machine,” dan warisan budaya otomotif yang akan terus hidup dalam hati para pencinta kecepatan dan sejarah.
Jika Anda pernah memiliki kesempatan untuk melihat, mendengar, atau bahkan mengendarainya, maka Anda sudah menyentuh bagian dari sejarah yang tidak tergantikan.* (Koer)