Menurut Dimas, resep dasar Pitmopen terinspirasi dari kue tradisional warisan neneknya yang dulu sering disajikan saat acara keluarga.
BACA JUGA:Fruit Pie : Hidangan Manis yang Menyegarkan dan Menggugah Selera
“Kami memodifikasi resepnya dengan menyesuaikan selera pasar saat ini, namun tetap menjaga autentisitas rasa,” ujar Dimas.
Salah satu kunci sukses Pitmopen adalah strategi pemasaran digital yang cermat.
Pasangan ini memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan marketplace e-commerce untuk memasarkan produk mereka.
Melalui kampanye #PitmopenMoment, mereka mengajak pelanggan untuk membagikan momen istimewa saat menikmati kue Pitmopen bersama keluarga.
Tak hanya itu, desain kemasan Pitmopen juga menjadi daya tarik tersendiri.
Dengan tampilan minimalis namun elegan, kue ini kerap dijadikan sebagai hampers atau bingkisan eksklusif untuk berbagai acara.
Dalam waktu singkat, Pitmopen berhasil menembus pasar nasional. Pada akhir tahun 2024, kue ini dinobatkan sebagai “Produk Kuliner Inovatif Terbaik” dalam ajang Indonesia Culinary Awards.
Penjualan mereka melonjak hingga 300% saat musim Lebaran, dan kini mereka telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 50 reseller di berbagai kota besar di Indonesia.
Tak hanya di dalam negeri, Pitmopen mulai dilirik oleh pasar internasional.
Dalam pameran kuliner ASEAN Food Expo di Singapura, produk ini mendapat respon positif dan berpeluang diekspor ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Australia.
Keberhasilan Pitmopen tidak membuat sang pendiri berhenti berinovasi.
Dimas dan Wulan mengungkapkan bahwa mereka tengah menyiapkan varian baru yang menggunakan bahan lokal seperti talas Bogor dan kopi Gayo.
Selain itu, mereka juga berencana membuka kafe kecil bernama “Pitmopen Corner” di Yogyakarta yang menyajikan berbagai olahan berbasis kue kering Pitmopen dan minuman khas Nusantara.