Sebagian besar pelaku usaha kuliner yang terlibat adalah UMKM lokal Palembang dan sekitarnya.
Mereka membawa menu yang diolah dengan sentuhan khas, baik dari segi rasa maupun penampilan.
“Saya membawa sate Pontianak dengan bumbu kacang khas kami yang sedikit berbeda.
Ini juga jadi ajang unjuk gigi bagi kami pelaku kuliner lokal untuk tampil di kancah yang lebih besar,” ujar Hendra, pemilik salah satu tenant yang mengusung tema kuliner Kalimantan.
Sebagian tenant juga sengaja menyulap gerainya dengan dekorasi khas Thailand, lengkap dengan ornamen gajah, lampion, dan pakaian tradisional yang dikenakan para penjaga stan.
Suasana tersebut menciptakan nuansa otentik seperti sedang berjalan di pasar malam Thailand.
Pilihan Hiburan dan Edukasi
Tak hanya kuliner, festival ini juga menghadirkan beragam aktivitas lain seperti lomba makan pedas, workshop memasak makanan Thailand, hingga demo minuman Thai Tea dari barista profesional.
Anak-anak juga bisa mengikuti kelas menghias mochi dan kue tradisional.
"Festival ini bukan cuma soal makan, tapi juga sarat nilai edukasi.
Anak-anak bisa belajar mengenal budaya Thailand lewat makanan dan aktivitas interaktif yang kami siapkan," kata Yuni, salah satu panitia penyelenggara.
Festival ini didukung oleh beberapa sponsor lokal dan nasional yang ingin memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Palembang.
Penyelenggara berharap acara serupa bisa diadakan secara rutin setiap tahun dengan menghadirkan lebih banyak tema kuliner dari negara lain.
Pusat Keramaian Baru Saat Libur Panjang
Dengan penyelenggaraan hanya selama lima hari, pengunjung tampak memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk datang.
Pada hari pertama saja, lebih dari 2.000 orang tercatat mengunjungi festival ini, dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat menjelang akhir pekan.