Upaya United tak membuahkan hasil meski mendominasi ball possession.
BACA JUGA:Ferarri & Asnawi Tantang Manchester United di Bukit Jalil!
BACA JUGA:Nova Arianto Buka Pintu Diaspora: Level Piala Dunia Beda Kelas!
Petaka hadir di menit ke-77 ketika Eriksen melanggar Matheus Cunha tepat di tepi kotak penalti.
Sarabia, yang masuk menggantikan Neto, langsung mengambil alih momen dan melepas tendangan bebas kaki kiri melengkung yang menghujam sudut kanan atas gawang.
MU coba bangkit. Mason Mount mendapat peluang emas di menit ke-83 setelah menerima umpan matang dari Garnacho, tapi penyelesaiannya jauh dari kata maksimal.
Tak hanya Mount, Garnacho dan Bruno Fernandes juga gagal menaklukkan rapatnya barisan pertahanan Wolves.
Ini menjadi kekalahan kedelapan MU di Old Trafford musim ini, dan ke-15 secara keseluruhan di Premier League—sebuah rekor terburuk dalam sejarah klub.
Tak hanya itu, ini juga jadi pertama kalinya sejak musim 1979/80, Wolves meraih “double win” atas Manchester United di satu musim liga: menang 2-0 pada Desember 2024 dan 1-0 kali ini.
Pasukan Ruben Amorim kini terlempar ke papan bawah klasemen, duduk di peringkat ke-14 dengan 38 poin.
Ironisnya, Wolves yang sempat tertinggal 13 poin dari MU sebelum Vitor Pereira datang kini menyamai jumlah poin mereka dan terus menjauh dari zona degradasi.
Permainan MU malam itu dinilai tidak buruk dari segi kreativitas, tapi lemahnya penyelesaian akhir dan kurangnya striker klinis kembali menghantui.
Hojlund kembali gagal mencetak gol dan hanya memiliki satu gol dari 27 laga terakhir.
Sementara itu, Pablo Sarabia menjadi pahlawan Wolves.
Golnya memastikan kemenangan kelima beruntun untuk Wolves dan menegaskan bahwa kebangkitan mereka di bawah asuhan Pereira bukan kebetulan semata.
Old Trafford yang seharusnya menjadi benteng justru jadi tempat duka bagi fans MU musim ini.