Versi orisinalnya mampu menampung hingga 10 orang, membuatnya ideal sebagai kendaraan angkut pasukan atau pengungsi.
Banyak pemilik modern yang memodifikasi ruang kabin ini menjadi tempat tidur lipat, dapur kecil, bahkan tempat kerja portabel — menjadikannya rumah berjalan bagi para petualang.
Julukan ‘Troopy’ dan Sejarah Militer
Nama “Troopy” bukan sembarangan. Julukan ini berasal dari peran aslinya sebagai angkutan pasukan militer di berbagai belahan dunia — dari Afrika, Timur Tengah, hingga Australia dan Amerika Selatan.
Di medan tempur maupun operasi penyelamatan bencana, FJ45 telah membuktikan dirinya sebagai kendaraan yang bisa diandalkan dalam segala situasi.
Di Australia, misalnya, Troopy digunakan secara luas oleh tentara, regu pemadam kebakaran pedalaman, hingga peternak di wilayah Outback.
Ketangguhannya di gurun yang keras dan jarang penduduk membuatnya dijuluki ‘Unta Besi’ oleh masyarakat lokal.
Warisan dan Kebangkitan di Era Modern
Meskipun produksinya telah lama berakhir, pesona Troopy justru semakin kuat.
Banyak unit FJ45 yang kini direstorasi atau dimodifikasi dengan teknologi modern tanpa menghilangkan karakter klasiknya. Suspensi ditingkatkan, sistem pengereman diperbarui, dan bahkan beberapa diganti mesinnya dengan versi diesel turbo modern.
Di kalangan kolektor, FJ45 menjadi barang buruan dengan nilai yang terus naik.
Pasar internasional melihat lonjakan harga untuk unit-unit yang masih orisinal atau direstorasi dengan standar tinggi.
Beberapa perusahaan bahkan menawarkan layanan “restomod” — restorasi menyeluruh dengan upgrade teknologi tanpa menghilangkan estetika vintage.
Toyota FJ45 Troopy dalam Budaya Pop dan Komunitas Off-Road
Kendaraan ini juga mendapat tempat spesial dalam budaya pop dan komunitas petualang global.
Di forum-forum Land Cruiser, nama FJ45 sering disebut dengan penuh hormat, dan kisah-kisah tentang petualangan epik — dari melintasi Andes hingga menjelajahi padang pasir Namibia — banyak yang menjadikan Troopy sebagai tokoh utamanya.