Fitur dan Kenyamanan
Untuk ukuran skutik lokal di zamannya, fitur GTR170 cukup impresif. Panel instrumen digital-analog memberikan kesan modern, walaupun belum sepenuhnya digital.
Speedometer, odometer, indikator bahan bakar, serta suhu mesin tersaji cukup informatif.
Suspensinya menggunakan teleskopik di depan dan sokbreker ganda di belakang, membuatnya cukup nyaman di berbagai kondisi jalan.
Rem cakram di depan dan belakang memberikan daya pengereman yang cukup kuat dan responsif—fitur yang belum banyak ditemukan pada skutik lokal saat itu.
Bagasi di bawah joknya cukup luas, walaupun tidak sebesar skutik modern saat ini.
Namun cukup untuk menyimpan helm half-face dan perlengkapan kecil lainnya.
Langka tapi Diincar Kolektor
Seiring waktu, nama Minerva mulai meredup, dan model-model produksinya termasuk GTR170 perlahan menghilang dari pasaran.
Salah satu penyebab utamanya adalah tantangan dalam layanan purna jual—ketersediaan suku cadang dan jaringan bengkel yang terbatas membuat pemilik Minerva kesulitan merawat motornya.
Namun, justru karena hal itu pula, Minerva GTR170 kini menjadi incaran para kolektor dan pecinta motor unik. Keberadaannya yang langka, desain yang anti-mainstream, dan performa yang masih bisa diandalkan menjadikannya motor yang dicari.
Banyak komunitas kecil yang masih eksis dan saling membantu dalam hal perawatan dan restorasi.
Harga bekasnya pun kini mulai merangkak naik. Meski tak setinggi motor klasik Jepang atau Eropa, namun nilai historis dan keunikannya membuat GTR170 punya tempat tersendiri di hati pecintanya.
Kesan Gagah di Jalan Raya
Mengendarai Minerva GTR170 ibarat mengendarai big scooter dengan sentuhan lokal.
Posisi duduknya tinggi dan rileks, membuatnya cocok untuk perjalanan jauh. Tarikan mesin cukup spontan, dan meski agak berat saat manuver di kemacetan, motor ini sangat stabil di kecepatan tinggi.