Sebagai wilayah kepulauan, perekonomian lokal sangat bergantung pada sektor perikanan, transportasi laut, dan pelayaran.
Sayangnya, kurangnya dukungan infrastruktur membuat banyak potensi ekonomi laut belum tergarap maksimal.
BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah NTB: Calon Kota Selong Bersiap Jadi Pusat Pemerintahan Baru Lombok Timur
BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah NTB: Calon Kabupaten Lombok Selatan Fokus Konektivitas Kawasan Pesisir
Dengan status provinsi, diharapkan alokasi anggaran khusus maritim dan kelautan bisa lebih besar dan terfokus.
3. Jalur Cincin Api Pasifik
Berada di Pacific Ring of Fire memang membuat Nusa Utara rentan terhadap bencana gempa dan letusan gunung api.
Namun, di sisi lain, kawasan ini juga memiliki potensi energi panas bumi (geothermal) dan sumber daya mineral strategis yang bisa menjadi sumber energi baru bagi Indonesia.
4. Ikatan Sosiokultur yang Kuat
Masyarakat di kawasan Nusa Utara memiliki identitas budaya yang kuat. Hubungan sejarah dengan Kesultanan Ternate mempererat persamaan adat, bahasa, dan tradisi.
Keterpaduan sosial ini menjadi modal sosial penting dalam membangun daerah otonom yang baru.
Potensi Ekonomi Nusa Utara: Masa Depan yang Menjanjikan
Selain letak geografisnya yang vital, Nusa Utara juga memiliki berbagai potensi ekonomi, di antaranya:
Sektor Perikanan
Laut di sekitar Nusa Utara sangat kaya. Berbagai jenis ikan tuna, cakalang, dan pelagis kecil tersedia melimpah.
Jika dikelola optimal dengan modernisasi teknologi perikanan, Nusa Utara bisa menjadi salah satu lumbung ikan nasional.