"Pemupukan ini penting agar daun tetap hijau, lebat, dan cepat bertunas kembali," tambah Aprianto.
BACA JUGA:Polres Musi Rawas Tingkatkan Pengamanan Salat Tarawih di Bulan Ramadhan 1446 Hijriah
BACA JUGA:Tak Kunjung Tobat, Residivis Curanmor Bakal Lebaran di Balik Jeruji
Dari hasil budidaya tersebut, kelompok tani bisa meraup omset sekitar Rp4.840.000 per bulan hanya dari lahan seperempat hektar.
Angka ini tentu menjadi sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan bagi petani setempat. Terlebih lagi, permintaan daun katuk di pasaran cukup stabil.
"Ini merupakan musim tanam perdana setelah sebelumnya lahan ini ditanami oyong. Setiap pagi, satu minggu sekali, kami melakukan pemetikan. Sore harinya, hasil panen langsung dibawa pengepul ke Palembang untuk dijual," tutup Aprianto dengan semangat.*