Komentar ini sontak membuat fans Arsenal cemas, mengingat peran Merino sangat vital dalam menjaga keseimbangan permainan.
BACA JUGA:Drama GP Spanyol 2025: Álex Márquez Juara, Salip Kakak di Klasemen MotoGP!
BACA JUGA:Balapan MotoGP Jerez Spanyol 2025: Sprint Race Penuh Drama!
Selain Merino, beberapa nama lain juga diragukan tampil karena belum sepenuhnya pulih dari cedera.
Situasi ini jelas menjadi tantangan besar bagi Arteta untuk menyusun komposisi terbaik menghadapi PSG, yang dikenal dengan kekuatan lini serangnya.
Hasil imbang melawan Crystal Palace sendiri terasa pahit bagi Arsenal.
Dua kali unggul lewat gol Jakub Kiwior dan Leandro Trossard, mereka justru gagal mengunci kemenangan setelah Palace membalas lewat Eberechi Eze dan Jean-Philippe Mateta.
Gol penyama kedudukan Mateta di menit ke-83 seakan menjadi pukulan telak bagi Arsenal, yang kini semakin tertinggal dalam perburuan gelar Premier League dari Liverpool.
Liverpool kini hanya butuh hasil imbang melawan Tottenham di Anfield untuk memastikan diri sebagai juara.
Sementara itu, Arsenal harus mengalihkan fokus penuh ke Liga Champions, yang menjadi satu-satunya peluang tersisa untuk meraih trofi besar musim ini.
Arteta sendiri tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah pertandingan.
Ia menilai timnya kurang mampu mengontrol permainan dan membiarkan Palace mencuri momentum.
“Kami harus lebih kejam dalam menjaga keunggulan. Ini pelajaran berharga sebelum melawan PSG,” ujar pelatih asal Spanyol tersebut.
Kini, menjelang leg pertama semifinal, Arsenal tengah berpacu dengan waktu untuk memulihkan para pemainnya.
Ben White yang kembali tentu menjadi suntikan energi positif, namun absennya Mikel Merino dan potensi ketidakhadiran beberapa pemain lain bisa menjadi masalah serius.
Akankah Arsenal mampu mengatasi krisis ini dan mengamankan kemenangan di Emirates? Atau justru PSG yang akan memanfaatkan kondisi Arsenal yang pincang?