Semangat Hardiknas 2025, Harapan Penguatan Pendidikan Karakter Siswa

Jumat 02-05-2025,21:01 WIB
Reporter : Febi
Editor : Dahlia

MUARA ENIM, PALPOS.ID - Dalam semangat memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025, Bupati Muara Enim H Edison, mengharapkan adanya penguatan pendidikan karakter siswa untuk mewujudkan generasi hebat dan kuat.

Hal itu disampaikan Bupati saat memimpin Upacara Peringatan Hardiknas 2025 tingkat Kabupaten Muara Enim, di halaman Kantor Pemkab Muara Enim, Jumat 2 Mei 2025.

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Hj Sumarni, Ketua TP PKK Hj Heni Pertiwi Edison, Dandim 0404 Muara Enim Letkol Arm Tri Budi Wijaya, Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra, Sekda Ir Yulius MSi, para Asisten dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Muara Enim.

Peringatan Hardiknas 2025 ini juga dimeriahkan dengan penampilan Marching Band dari SMP Negeri 1 Muara Enim dan SMP Negeri 4 Muara Enim, serta Reog Pegon SMP Negeri 1 Lawang Kidul.

BACA JUGA:Ingatkan Bahaya Narkoba-Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar

BACA JUGA:Bupati Edison Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Buruh dan Pekerja

Dalam amanatnya, Bupati yang membacakan amanat tertulis Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa, Peringatan Hari Pendidikan Nasional bukanlah sekadar seremonial tahunan belaka yang ditandai dengan upacara bendera dan berbagai ragam lomba.

"Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum untuk kita meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen, dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa," ujar Edison.

Undang-undang Dasar 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Selain itu, di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu.

BACA JUGA:Pembangunan Oprit Jembatan di Kecamatan Empat Petulai Dangku Terealisasi

BACA JUGA:FSBBM Dukung Penghapusan Sistem Outshorcing

"Sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebab- sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan," katanya.

Pada hakikatnya, sambung Edison, pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia dan peradaban bangsa.

"Karena itu sangat tepat ketika Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas.

Kategori :