Daya tersebut cukup untuk menggerakkan mobil dengan muatan dalam batas wajar di area perkotaan maupun jalur antar kota jarak pendek.
Sistem penggeraknya menggunakan penggerak roda belakang (RWD), yang terkenal handal dalam menahan beban di bagian belakang mobil.
Tenaga motor ini disuplai oleh baterai berjenis Lithium Iron Phosphate (LiFePO4) dengan kapasitas 23,96 kWh dan tegangan 115 Volt.
Teknologi baterai ini dipilih karena memiliki keunggulan dalam hal daya tahan, kestabilan suhu, serta keamanan terhadap risiko panas berlebih—hal yang penting untuk kendaraan niaga yang bekerja dalam waktu lama.
Suspensi Tangguh dan Ban Kuat untuk Berbagai Medan
MAB SF T01 dirancang agar bisa diandalkan dalam berbagai kondisi jalan.
Oleh karena itu, sistem suspensinya mengusung tipe McPherson di bagian depan, yang terkenal akan kenyamanannya, serta pegas daun non-independen di bagian belakang, yang cocok untuk membawa beban berat.
Sistem ini memberikan keseimbangan antara kenyamanan dan daya angkut, terutama ketika digunakan di jalur-jalur luar kota yang mungkin tidak semuanya beraspal mulus.
Untuk menopang seluruh bobot kendaraan dan muatannya, SF T01 menggunakan roda berukuran 13 inci dengan ban depan 155 dan ban belakang yang lebih besar, yaitu 165 LT-8PR.
Ukuran ban yang berbeda ini membantu menjaga traksi dan kestabilan, terutama saat membawa beban berat di bak belakang.
Harga Kompetitif, Sudah Bisa Dipesan
Menariknya, meskipun memiliki teknologi dan desain futuristik, harga MAB SF T01 tergolong sangat bersaing.
Untuk model pikap terbuka, harga ditawarkan sebesar Rp 249 juta OTR, sedangkan versi boks dilepas di angka Rp 269 juta OTR.
Harga ini sudah termasuk pajak dan biaya administrasi, menjadikannya salah satu kendaraan niaga listrik paling terjangkau di pasar saat ini.
Menurut wiraniaga yang ditemui di booth MAB, kendaraan ini sudah bisa dipesan dengan sistem inden, artinya konsumen hanya perlu menunggu masa produksi selesai sebelum unit dikirim.
Hal ini juga menunjukkan bahwa permintaan terhadap kendaraan listrik lokal mulai tumbuh dan diapresiasi masyarakat.