Kapasitas ini cukup untuk menunjang operasional harian di medan tugas menengah, dan pengisian daya yang relatif cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam hingga baterai terisi penuh menggunakan sistem fast charging.
Meski masih dalam tahap pengembangan, sistem baterai Birawa sudah mengadopsi teknologi manajemen suhu dan keamanan yang canggih, memastikan performa tetap stabil di berbagai kondisi cuaca dan lingkungan ekstrem.
Hal ini penting untuk kendaraan militer yang kerap beroperasi di luar jangkauan infrastruktur pengisian daya konvensional.
Didesain untuk Tugas Berat dan Kenyamanan
Dari segi dimensi dan fungsionalitas, Birawa mengusung desain double cabin yang bisa mengangkut empat hingga lima personel bersenjata lengkap, serta ruang bak belakang untuk perlengkapan logistik atau senjata.
Suspensi dirancang tahan banting dengan sistem heavy-duty yang dapat menahan beban berat dan meredam guncangan di medan berbatu atau berlumpur.
Selain itu, kendaraan ini dilengkapi fitur keselamatan penting seperti Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EBD), yang memastikan pengendalian tetap optimal di kondisi licin atau darurat.
Kabin juga dilengkapi sistem pendingin udara dan perangkat elektronik untuk mendukung komunikasi dan navigasi saat bertugas.
Strategi dan Masa Depan Birawa EV
PT MAB tidak menutup kemungkinan untuk membawa Birawa ke jalur produksi massal, terutama jika mendapat sambutan positif dari institusi pertahanan dan pemerintah.
Kehadiran Birawa bisa menjadi solusi nyata untuk mempercepat elektrifikasi kendaraan taktis di Tanah Air, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang selama ini menjadi beban logistik besar di operasi militer.
Selain itu, penggunaan kendaraan listrik di sektor militer memiliki banyak keunggulan strategis.
Salah satunya adalah kemampuan untuk bergerak secara senyap di medan operasi, yang dapat memberikan keuntungan taktis dalam operasi intelijen atau serangan mendadak.
Selain itu, kendaraan listrik memiliki komponen bergerak lebih sedikit dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran, sehingga potensi kerusakan lebih rendah dan biaya pemeliharaan pun menurun.
Abi menambahkan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian terkait dan TNI, untuk menjajaki potensi kolaborasi.
"Kami melihat Birawa bukan hanya sebagai kendaraan, tapi sebagai simbol kemandirian teknologi dan kesiapan Indonesia menghadapi masa depan," ujarnya optimistis.