Melakukan sosialisasi regulasi Dewan Pers ke seluruh anggota.
Mengadvokasi perlindungan hukum terhadap jurnalis dan media siber dalam kasus-kasus yang menyangkut kebebasan pers.
Menurut Ketua Bidang Advokasi dan Regulasi Media, Bambang Samudera, "AMSI Sumsel harus hadir sebagai pelindung dan pendamping hukum, bukan hanya saat ada masalah, tetapi juga secara proaktif membangun sistem perlindungan."
4. Pendidikan dan Litbang
Bidang ini dinilai sangat krusial untuk meningkatkan kualitas jurnalisme digital di Sumatera Selatan. Program-program yang disepakati meliputi:
Pelatihan jurnalistik bagi pelajar SMA/SMK: Mendorong literasi media sejak dini.
Workshop penulisan berita dan kaidah bahasa jurnalistik: Dikhususkan untuk wartawan media siber lokal agar dapat menghasilkan konten yang bermutu dan beretika.
Pelatihan Cek Fakta (Fact-Checking): Untuk meningkatkan kemampuan media dalam menangkal hoaks dan disinformasi.
"Dengan program pendidikan ini, kami ingin membentuk generasi baru jurnalis digital yang cerdas, berintegritas, dan profesional," ungkap Nila Ertina.
Dukungan dan Kolaborasi Lintas Sektor
Rakerwil AMSI Sumsel juga menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak. Para peserta menyepakati perlunya menjalin kemitraan strategis dengan:
Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Sumsel.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi profesi lainnya.
Institusi pendidikan dan universitas.
Korporasi yang peduli terhadap penguatan jurnalisme berkualitas.
Sidratul Muntaha dari Badan Pertimbangan AMSI Sumsel menekankan bahwa, “Media harus terus relevan dengan masyarakat. Relevansi itu hanya bisa dibangun jika media mau membuka diri terhadap kolaborasi dan inovasi.”